Rabu, 07 Juli 2010

ada orang bertanya

dalam sebuah kesempatan, ada seseorang yang merasa tidak puas dengan apa yang Tuhan lakukan terhadap dirinya, karena merasa dirinya sudah cukup pintar, menjadikan ujub timbul dalam dirinya, kemudian ia pun bertanya pada seorang saudaranya yang kebetulan ikut tarbiyah dan mampu menyikapi sesuatu sebijak dan semenyeluruh mungkin....

ya saudaraku, engkau sedikit banyak mengetahui Islam ini, nah aku ingin bertanya kepadamu, aku harap engkau dapat menjaawabnya, karena beberapa saudara yang kutemui belum mampu memuaskan hatiku atas jawaban mereka...

ya saudaraku, bagaimana kita tahu bahwa Alloh itu ada? bagaimanakah wujudnya?
ya saudaraku, kenapa Allah menciptakan Neraka? bukankah syaitan itu terbuat dari api? dan neraka juga terbuat dari api? apa hal tersebut tidak menguntungkan syaitan?
ya saudaraku, apakah takdir itu benar adanya?

dengan tiga pertanyaan yang telah dilontarkan oleh seseorang tadi, saudaranya melakukan hal yang tidak disangka-sangka padanya
dia menampar pipinya dengan cukup keras sampai terdengar "plak!!"

seseorang yang merasa pintar mengelus pipinya yang memerah dan merintih kesakitan, kemudian bertanya, "kenapa engkau melakukan ini ya saudaraku?"

saudaranyapun menjawab, "ini adalah jawaban atas tiga pertanyaan yang engkau lontarkan kepadaku".

"bagaimana mungkin?"

"pertama, apakah ketika aku menamparmu, engkau merasakan sakit?"
"ya"
"bagaimana wujud rasa sakit itu?" "terlihatkah olehmu?"
"begitu pula dengan wujud Alloh itu, tidak kita lihat secara kasat mata namun kita rasakan keberadaanya"

"kedua, apa yang kugunakan untuk menamparmu?"
"tangan"
"apakah bahan dasar dari tanganku? dan apakah bahan dasar dari pipimu?"
"kulit"
"bukankah bahan dasarnya sama? bukankah engkau merasakan sakit meskipun bahan dasarnya sama? begitu pula dengan syitan kelak di Neraka, pastilah mengalami penderitaan yang sama"

"ketiga, apakah engkau mengetahui akan aku pukul pada hari ini? apakah engkau mengetahui akan merasakan sakit akibat pukulan pada hari ini?"
"tidak"
"ketahuilah olehmu, ini adalah takdir, sesuatu yang tidak kita rencanakan, namun apabila Alloh berkehendak, niscaya pasti terjadi"

"cukupkah ketiga jawaban tadi memenuhi ruang pertanyaanmu?"....

Balikpapan, 7 Juli 2010
Abu Hilmi

seharusnya sudah jauh hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar