Aku pernah hanya beberapa kali bertemu, namun seperti sudah kenal lama, mungkin karena pembawaan beliau yang open minded dan bersahabat, Subhanallah,
aq seperti berkaca pada diri, belum ada apapun kontribusi yang kuberikan terhadap jamaah, bahkan makin hari aku mengalami penurunan yang pelan namun menggerogoti urat nadiku, seperti diambil alih oleh nafsu dan dosa, seakan2 aku tidak pernah mati, padahal kematian sangat dekat dengan urat nadiku sendiri
futur, tidak habis2 nya menempel pada pribadiku, rasanya para ummahat seperti diriku yang mengandalkan alasan "anak" dan "sibuk bekerja" merupakan alasan yang dibuat buat dan tidak pantas untuk diterima sebagai sebuah alasan mengingat betapa banyak ummahat yang dengan kesibukan yang luar biasa terhadap anak dan keluarga yang sudah pasti menyita waktu, masih mau menyempatkan diri dan menyita waktunya untuk aktif dalam kegiatan dakwah. deeughh.rasanya seperti tertampar bukti, bukti bahwa saya masih hidup, tapi seakan mati, mati karena waktunya tidak banyak yang bisa dikontribusi, waktu hanya untuk diri sendiri, waktu hanya untuk memelihara urusan dunia, :(. Saya rasanya sperti ikut berguguran, namun dengan jalan yang berbeda, gugur karena kalah, bukan karena merasakan nikmatnya kemenangan berjuang.
Astagfirullah, rasanya ini sebagai kaca kehidupan kembali, dan masih sayangnya Allah karena masih memberi waktu ku untuk mengingat :( padahal bisa saja di waktu yang sama aq meninggal tidak pada saat bertaubat.
terakhir, ini adalah lirik nasyid oleh Izzatul Islam Permata Tarbiyah yang dibuat untuk Almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh, sebagai pengingat kembali, para ummahat yang selalu berjuang dan tidak putus asa terhadap ampunan dan rahmat Nya..selagi jantung masih berdetak
Angin malam berhembus
sendu mengiris kelam
sepoi membelai jiwa
hanyut dalam buaian
bagai menyambut sukma
sendu mengiris kelam
sepoi membelai jiwa
hanyut dalam buaian
bagai menyambut sukma
mujahidah mulia
songsong janji setia
dalam peluk ridho-NYA
malam menagih dalam rindu
malam menagih dalam rindu
saat waktunya tiba
kita berpisah dalam fana
kelak kita berjumpa
Duhai permata tarbiyah
Duhai permata tarbiyah
anggun dalam keteguhan
duhai penyemai bunga dakwah
harum mewangi buana
jejak langkah kau semaikan
kan terpatri dalam dirijejak langkah kau semaikan
jejak langkah kau semaikan
kan abadi dalam hati
Nasyid terbaru dari Izzatul Islam ini ditujukan untuk mengenang Alm. Bunda Yoyoh Yusroh