Jumat, 01 Februari 2013

Resign dari PNS

Hari ini aq resmi keluar dari PNS :) Banyak yang menanyakan keputusan ini, tak sedikit pula yang menanyakan dengan nada seperti "menyayangkan" seakan akan aq akan melepas rezeki, secara zahir yang terlihat iya, dengan keputusan resign yang aq buat aku harus melepaskan gaji 6 juta per bulan dengan jabatan yang masih sebagai pegawai kelas bawah, masih banyak tangga yang harusnya akan kunaiki dengan karir2 yang juga pasti akan melejitkan penghasilan per bulanku
namun seiring waktu dan pengentahuan dan pendalaman aku tentang prinsip yang selama ini aku pegang, arah dan visi rumah tangga yang kami jadikan fondasi selama ini, membuat aku berfikir kembali tentang langkah yang aku jalani di masa depan nanti,
jika yang kupertahankan hanyalah uang pensiun, rasanya tidak sebanding dengan pengorbanan aku melimpahkan pengasuhan dan pendidikan anak yan harusnya itu adalah tanggung jawab pribadi, terutama pengenalan mereka terhadapa Allah dan agama, bisakah nenek mereka sevisi dengan kita?? bisakah asisten kita diarahkan untuk mencontohkan mereka untuk tilawah dan membiasakan doa, bukan mengajarkan loh tapi mencontohkan, jujur saya rasa susah tanpa pengawasan kita langsung, jika kita sendiri yang melakukan, bukan hanya anak anak yang belajar, ktia sendiri pun otomatis akan belajar :)
mereka pasti akan dewasa, tumbuh dan bertambah usia, dan mereka akan menemukan dunia nya masing masing dan suatu saat terpisah dari kita, namun yang kuanggap penting bukan mereka akan dewasa, tapi bagaimana cara mereka dewasa, apa hnya tumbuh, makan, minum, tidur, sekolah, bermain saja?? otak mereka jauh lebih dari itu kemampuannya,
Islam berada di puncak keemasan saat sahabat berada di usia muda, begitu dahsyatnya kekuatan generasi muda sehingga keberhasilan suatu bangsa digantungkan pada pundak generasi muda.
menyiapkan masa muda mereka tidaklah instan, tidak sekali jadi, penuh pengorbanan, air mata, kekesalan, bagaikan memahat di batu, namun selamanya akan membekas, tidaklah sia-sia kok Bunda perjuangan kita, Insya Allah.
setiap orang menginginkan eksistensi, dan bekerja adalah salah satu sarana selain untuk mencari penghasilan, adalah wadah ke eksistensi an kita di masyarakat, namun jika itu ternyata melumpuhkan ke aktif an kita sebagai seorang ibu, dan seorang istri, rasanya peran kita sendiri seperti ada yang pincang, ada yang cacat dimata Allah terutama. dan aku yakin dalam hati pun selalu ada perasaan bersalah, terutama untuk ibu yang bekerja full time yang tidak punya banyak waktu karena jatah cuti yang sedikit dan sering bepergian.
mungkin jika kita masing msing suami istri, ibu dan ayah bisa mendalami peran dan memahami perannya masing masing apa yang Allah kehendaki untuk kita, rasanya tidak ada yang komplain mengapa istri tidak bekerja, mengapa istri harus dirumah merawat anak anak dan mengurus tetek bengek urusan teknis rumah seperti nyuci, ngepel, masak, nyetrika, mengapa suami harus bertanggung jawab mencari nafkah, mengapa suami wajib memberi dana untuk istri dalam peran sebagai ibu dan istri (termasuk men"dandani" istri), dan sederet mengapa lainnya.
bagiku anak adalah amanah, jika nantinya anak justru tidak mengenal Allah dan Rasulnya, aq tidak bisa membayangkan bagaimana saat aku ditanya di akhirat nanti.
aq termasuk tipe orang tua yang tidak mengarahkan anaknya untuk cemerlang dalam nilai akademis, bagiku apalagi untuk zaman sekarang, agama, akhlak Islam adalah yang utama, menghafal Al Quran adalah cita2ku untuk mereka, Ponpes Hafidz adalah sekolah tujuanku untuk mereka, walaupun mungkiiin saja nantinya tidak sesuai yang diharapkan, minimal dibawah alam sadar mereka mempunyai saringan abadi dalam menyerap informasi dan melakukan tindakan, mereka anak2 kita akan takut jika berbuat dosa, tidak tenang dengan dosa, akan bahagia jika beramal, dan itu adalah suatu kebiasan yang berulang bertahun2 dan tentunya dari kecil, dan sekali lagi perlu dan sangat perlu peran orang yang paling dekat dengan mereka yaitu orang tua. bagaiman aq berfikir mrk bisa jika aq dan suamiku saja menemani mereka hanya diwaktu "sisa"
dengan ikhtiar bisnis yang aku lakukan sekaligus mencontoh Rasulullah dan mengasah kemampuan berbisnis yang jujur (bisnis itu bisa banyak peluang dosa bisa banyak peluang amal, jika jadi pedagang yang tidak jujur jadi dosa, jika pedagang sukses banyak sedekah)
namun diatas semua itu, Tawakkal terhadap Allah dan doa yang tidak putus seumur hidup, adalah bekal hidup tenang, seperti kata temenku yang sudah lebih dahulu resign dengan alasan yang hampir sama, "kita akan menikmati rezeki jika berapapun rezeki yang didapat kita bsia bersyukur dan jauhilah hutang, karena hutang tidak membuat hidup jadi tenang"
---->artikel ini hanyalah pendapat pribadi, bagiku, semua ibu, tidak bekerja maupun yang bekerja adalah seorang ibu dengan posisi yang mulia, dan semua ibu pasti ingin yang terbaik buat anak2nya
 maka berbanggalah dan amanah lah :)



 peluang penghasilan dari rumah

9 komentar:

  1. salam kenal mba.. alhamdulillah.. insyaallah menyusul.. :)

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum mba' ...kita termasuk sehati mba' , sudah lama sekali hati ini bergulat dgn perasaan yg terus mendesak utk resign dari PNS. Saya seorg dokter gigi saat ini saya bekerja di sebuah puskesmas di aceh, pisisi saya saya skeg sudah golongan IIIC, sebuah posisi yg berat utk saya lepaskan, disamping itu pertimbangan aka begitu besarnya rasa kecewa dari org tua saya andaikan nanti mereka tau saya akan berenti dari PNS krn dikeluarga saya anak tertua yg bisa dikatakan lebih menonjol dlm hal pekerjaan dibandingkan dgn adik2 saya,. Tapi kondisi spt ini Sudah 7 tahun saya jalani, 7 tahun sudah saya berjauh2an hidup dgn suami, anak saya sudah 2 mereka jarang bertemu dgn abinya, mereka tumbuh besar di rumah kakek dan neneknya, mmg saya bekerja hanya setengah hari shg waktu saya dgn anak2 jauh lbh byk dibanding ibu2 pekerja yg bekerja sampai sore bahkan sampai mlm hari, tp suami saya sll menuntut agar saya berhenti saja bekerja dan hidup bersama2 dgnnya, saya pun ingin demikian jg hari ini jauh lebih tenang jija berada didekat suami. Saya ingin anak2 saya tumbuh dlm asuhan org tua yg lengkap bukan hanya ibunya. Tp lagu pertimbangan bafainana sgn perasaan ortu saya mereka pasti kecewa kl akhirnya saya hanya mwnjadi seorg ibu rumah tangga. Mereka sudah susah payah menyekolahkan saya, sedangkan suami adalah org yg harus saya patuhi. Saya bingung mba' niat saya rasanya sudah kuat sekali utk resign, disamping itu saya jg mau mwnanyakan sama mba' bagaimana caranya utk redign dari PNS, apa saja syarat dan surat2 yg harus saya lengkapi dan ditujukan kmn, atas bantuan dari mvak saya ucapkan jazakillah khairan katsiran..

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum bu,saya ingin bertanya,ibu memutuskan resign stlh bekerja brp lama sbg pns? Saya baru saja menerima kelulusan saya sbg cpns,belum tau penempatan dimana tp kemungkinan besar di daerah jawa,sementara saya telah berencana utk menikah dg calon saya tahun depan dan calon saya tinggal di sumatera.Jujur,saya juga perempuan yg berpendapat bahwa saya hrs mengurus segala urusan rumah tangga dan suami serta anak2 saya kelak.Bagaimana solusinya ya bu? Bagaimana cara atau prosedur utk mengundurkan diri sbg pns? Mohon bantuannya bu.Terima kasih.
    Tolong email kan jawabannya ke aly_dhista@yahoo.co.id

    BalasHapus
  4. Boleh minta emailnya bu? Saya ingin banyak bertanya krn saya memiliki kerisauan yg sama seperti ibu.Terima kasih

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum mba...
    saya saat ini juga sedang mengumpulkan keberanian utk resign dr pns.bolehkan saya meminta kontak mba untuk sharing lebih pribadi?
    terimakasih sebelumnya mba...
    Wassalamualaikum WrWb

    BalasHapus
  6. asl mba bagaimana kabarnya setelah 1 thn resign.
    saya juga sudah resign mba. saya mau tanya mba sudah ngurus taspen? kalau sdh bagaimana persyaratannya. sebenarnya saya malas mengurus krn sepertinya akan merepotkan membayangkan harus berusan dgn birokrasi, suratsurat dll. apalagi jarak kantor taspen jauh dari tempat tinggal saya. sampai akhirnya orang taspen menelpon untuk segera diurus. bagaimana mba, ada pengalaman?

    BalasHapus
  7. subhanalah..saya kagum, bolehkah saya ikut share?

    BalasHapus
  8. waalaikum salam bunda2 semua, maaf karena jarang update blog.. Insya Allah yang mau share silahkan, yang mau silaturohim silahkan via email pribadi saya d yasmin.syahidah@gmail.com untuk share dan berbagi dukungan, saya akan sangat welcome :)

    BalasHapus
  9. maaf sekali bunda dan yanda dan para bloggers yang pernah kirim email ke saya, tidak dapat saya balas satu satu karena isinya rata2 bersifat sharing dan tidak mungkin saya balas dengan template, rata2 ingin tau tentang saya setelah resign, ini artikel lanjutannya yang saya tulis akhir2 ini, dan mudah2an bisa bercerita sedikit dan bermanfaat, yang ingin berkenalan dan bersilaturahim bisa add fb saya (diutamakan cewek yaa hee), ini link artikel saya http://keluargapenggerak.blogspot.co.id/2016/05/me-and-my-life-after.html
    semoga kita bisa lebih baik kedepannya

    BalasHapus