Selasa, 28 April 2015

Tentang Konten Blog

Assalamualaikum, untuk saat ini dan seterusnya konten dari blog ini saya fokuskan ke masalah parenting dan pendidikan anak untuk arsip pribadi saya maupun ayah bunda yang memerlukan, sumber materi di tiap artikel saya peroleh dari hasil diskusi/kulwapp di Home Education-Kalimantan/Nasional, Homeschooling Muslim, dan beberapa sumber yang Insya Allah saya cantumkan di tiap artikel, silahkan di share ke yang memerlukan, moga jadi manfaat dan bisa memicu kita menjadi orangtua yang lebih baik untuk anak..
salam

Anak Bukan Kertas Kosong - Kulwapp dengan Penulis Pak Bukik Setiawan


Senin 20 April 2015
��Tema Diskusi / Judul Buku  : Anak Bukan Kertas Kosong
��Narasumber / Penulis : Bukik Setiawan

Banyak orang tua senang ketika anaknya punya kegemaran, seperti bermusik, mengamati bintang atau bermain matematika, tapi mereka tidak setuju ketika anak memilih sekolah atau berkarir sesuai kegemarannya itu.

Respon orang tua itu wajar karena memang belum ada panduan yang menghubungkan antara kegemaran di masa kecil dengan karir gemilang di masa dewasa. Tanpa panduan, orang tua cenderung memilih jalan aman: mendorong anaknya mengikuti karir orang tua atau yang sedang jadi tren. Akibatnya, kita melihat banyak orang berkarir tidak sesuai bidang pendidikannya atau tidak sesuai kemampuan terbaiknya

Bagaimana sebenarnya rute dari kegemaran di masa kecil menuju karir gemilang di masa dewasa? Dalam buku Anak Bukan Kertas Kosong, saya menjelaskan tentang siklus perkembangan bakat anak yang terdiri dari empat fase: Eksplorasi, Belajar Mendalam, Arah Karir dan Berkarir.

Pertama, fase eksplorasi, yang dialami anak usia 0 hingga 7 tahun. Tujuan dari fase ini adalah anak mengenali minat dan kecerdasan majemuknya. Ada 3 tugas perkembangan bakat pada fase ini yaitu: 1. Anak mengeksplorasi minat pada seluruh ragam kecerdasan majemuk;
2. Anak mengalami pengalaman eksplorasi yang memadai;
3. Anak mengenali profil kecerdasan majemuk dan minatnya.

Kedua, fase belajar mendalam, sekitar usia 7 tahun hingga 14 tahun. Fase ini terdiri dari 4 tugas perkembangan bakat yaitu
1. Anak menemukan fokus belajarnya.
2. Anak gemar belajar.
3. Anak tekun belajar. dan
4. Anak belajar mendalam.
Bila fase ini dilalui dengan baik maka anak mempunyai kapasitas yang dituntut dalam bidang bakatnya, sekaligus mempunyai kemampuan belajar untuk mengatasi berbagai tantangan baru. Fase belajar mendalam itu biasanya beririsan dengan fase berikutnya yaitu fase arah karir

Fase arah karir, yang dialami anak kurang lebih sejak usia 14 tahun atau bisa juga pada usia yang lebih dini.
Ada tiga tugas perkembangan bakat pada fase ini yaitu
1. Anak menampilkan hasil karyanya.
2. Anak mempelajari ekosistem bakatnya;
3. Menentukan arah karir.
Bila tugas diselesaikan maka anak mampu merumuskan arah karir sesuai bakat dan peluang pada ekosistem bakatnya.

Terakhir, fase berkarir, yang mulai dialami anak sejak sekitar usia 18 tahun. Fase ini terdiri dari dua tugas perkembangan bakat yaitu 1. Anak mendapatkan pengakuan atas bakatnya.
2. Anak belajar berkelanjutan.
Anak akan mampu berkarir sesuai bakatnya, serta belajar berkelanjutan untuk mengembangkan karirnya. Bila anak merasa tidak cocok dengan suatu bakat, maka anak mampu mengulangi siklus perkembangan bakat dengan waktu yang lebih singkat.

Anak Bukan Kertas Kosong. Anak adalah benih kehidupan yang utuh yang telah dibekali dengan kemauan dan kecerdasan majemuk. Tugas pendidik adalah merawat kemauan anak dalam menumbuhkembangkan kecerdasan majemuknya. Dukung dan dampingi anak menjalani setiap fase Siklus perkembangan bakat agar anak mencapai karir gemilang di masa depan. Ingin mempelajari Siklus Perkembangan Bakat? Dapatkan buku Anak Bukan Kertas Kosong di toko buku kesayangan anda. :)

Bukik Setiawan
Fasilitator, Penulis Buku Anak Bukan Kertas Kosong
Development Manager di LLE - Sekolah Cikal
Content Consultant di IniBudi.org dan 24HourParenting.com

1⃣  Ummu Fatih -Banjarmasin
Apakh it brarti bakat adalh ssuatu yg sudh ad pd diri anak sejak lahirx bukan lah sbuah bentukkn dri upaya yg dlakukn dlm jangka waktu yg tidk sdikit? Brarti apakh anak yg misalkn tidk mmliki bakat mnjdi pnulis mka sampe kpn pun tidk akn bs jdi penulis nantinya, walau pun dia mlakukn usaha yg maksimal u/ mwujudkn hal trsebut?

Jawaban:
1. Profil kecerdasan majemuk yang sudah ada sejak lahir. Bakat tidak. Bakat adalah profesi/karya yang dihargai oleh masyarakat. Bakat adalah manifestasi dari kecerdasan majemuk anak.
Setiap anak punya 8 kecerdasan majemuk yg membentuk profil tertentu. Artinya setiap anak bisa jadi penulis. Tp kapasitas dan komposisi kecerdasannya akan berpengaruh pada bagaimana dan gaya tulisannya. ����

2⃣ Paras_Sangatta
Mulai usia berapa anak dapat terlihat bakat&minatnya?! Apakah usia 14thn/bisa kurang dari itu?
&Seberapa pentingkah pendidikan formal pada usia 0-7thn?
Pada usia sebelum 7tahun seperti apa sebaiknya orang tua mendidik anaknya?
Apakah seperti air mengalir aja/harus dijejali segala macam hal?

Jawaban :
2. Profil kecerdasan majemuk (disingkat KM) bisa dikenali pada usia 0-7 tahun. Setelah itu, anak mulai mencari fokus bakat yg akan dikembangkan berdasarkan KM-nya. Usia 14 tahun seharusnya anak malah sudah mempunyak kemampuan yg memadai dalam suatu bakat. Kalau bakat melukis, anak usia 14 tahun harusnya sudah punya portofolio lukisan.
Sebelum usia 7 tahun, dalam konteks pengembangan bakat, orang tua harus memberi kesempatan pada anak melakukan beragam aktivitas sehingga mengenali KM anak.

3⃣ Bunda Naila ~ Sanggatta
Anak saya sejak usia 5th suka coba kegiatan yg banyak temannya (skrg berusia 6th5bulan), sperti karate, renang, english club dll tapi kadang ada yg baru diikuti 3-4 kali ada bbrp yg dia ga suka, kmdn berhenti. Apakah kami sbg org tua lgsg menghentikan saja atau sebaiknya dibujuk dulu hingga minimal bbrp bulan utk tahu potensi yg sesungguhnya? Sebaiknya bagaimana ya pak?

Jawaban :
3. Hindari melibatkan anak dalam aktivitas yg langsung "serius". Beri kesempatan pada anak mencoba. Analoginya gini. Bagaimana kita tahu makanan enak kalau kita gak pernah mencoba. Begitu pula anak dengan KM-nya.

4⃣ Bunda Ina ~ Balikpapan
Saya tertarik digital mengembangkan bakat anak..bisa tolong dijelaskan lebih detail? Untuk usia berapa ya?

Jawaban :
Kalau yg dimaksud adalah aplikasi Takita, sementara ini kami hentikan dulu pengembangannya. Kami memilih utk membangun kesadaran orang tua dulu. ����

5⃣ Mayang ~ Banjarbaru
Selamat malam pak bukik,,
pak, pada tahap ekplorasi bukan kah orang tua tetap harus mengarahkan bkat anak?
Bgaimana kalau seandai ny dalam tahap eksplorasi orang tua hanya memberikan kegiatan anak bdasarkan apa yg d sukai orang tua, apakah itu salah?
terimakasih

Jawaban :
5. Beri kesempatan anak melakukan aktivitas yg mewakili seluruh 8 kecerdasan majemuk. Tugas orang tua bukan mengarahkan, tapi menumbuhkan minat anak. ����

6⃣ Bunda Wenny~ Balikpapan
Bagaimana caranya mengenali 8 kecerdasan majemuk pd diri qta sendiri juga pada anak ya pak? Sampai usia berapa proses perkembangan kecerdasan tsb bisa diketahui? Terimakasih

Jawaban :
6. Stimulasi - Amati - Konfirmasi. Stimulasi anak melakukan beragam aktivitas. Amati aktivitas apa yang melahirkan perilaku seru pada anak dan nilai kecerdasan yg terkandung pada perilaku itu. Konfirmasikan pada anak ttg kecerdasan yg dimilikinya. Idealnya, orang tua mengkonfirmasi KM ke anak pada usia 6-7 tahun. Setelah KM di ketahui, semisal kecerdasan imaji/visual, langkah berikutnya mengenali fokus belajar anak, seperti fotografi, desain, melukis, dll ����

7⃣ Melati - Tapin
Bagaimana dg kasus anak2 yg orangtuanya tidak menyadari kecerdasan majemuk si anak. Langkah apa yg harus di ambil.

Jawaban :
7. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Dalam kasus saya semisal, setelah muter sana-sini akhirnya sadar diri, kecerdasan saya adalah aksara, diri dan logika. Meski telat, saya enjoy ketika memilih karir sesuai KM saya. ����

8⃣ Mei Fita ~ Sanggatta
Sebetulnya kecerdasan majemuk itu yg bagaimana sih Pak? Contoh kongkretnya tolong.. :D
Lalu bagaimana cara yang efektif yg bs dilakukan orang tua untuk mengenali bakat anak tsb? Soalnya sampai detik ini anak saya (3thn 1bln) yg kelihatan baru hobi coret-coret tembok :D Perlukah ortu menyekolahkan ke sanggar lukis, atau mungkin les karate, renang dll, dg dalih, siapa tahu dia berbakat di olah raga? Trims.

Jawaban :
8. KM adl kemampuan mengolah informasi. KM musik berarti anak cerdas mengelola informasi berupa nada dan irama. Contoh: anak saya bisa melakukan ketukan secara beritama sejak kecil, yg saya sendiri sampai setua ini tidak mampu melakukannya ��
Apakah perlu mengirim anak les? Di bawah usia 7 tahun, boleh tp niatnya adalah eksplorasi. Mencoba. Jangan marah bila anak tidak mau menyelesaikannya sampai selesai. ����

Bunda ina :
Saya sangat mengapresiasikan para bapak yg terlibat tumbuh kembang anak yg tdk sekedar fisik.
Mgkn krn pak Bukik berlatar belakang psikologi shg peka dgn hal hal kejiwaan.Yg jadi pertanyaan bgmn jika pasangan tidak peka dg masalah masa perkembangan anak..mgkn dr pembawaan atau latar belakang pendidikan klg batihnya.

Jawaban :
9. Iya itu problemnya. Banyak orang menikah tp tidak siap jadi suami/isteri. Siap jadi suami/isteri, eh tidak siap jadi orang tua.
Pendidikan itu pondasinya di orang tua. Sekolah/kampus hanyalah bangunan, yang akan runtuh bila pondasinya jebol. Jadi, mari menyiapkan diri jadi orang tua, mari membantu teman2 kita utk siap jadi orang tua.
Saya menuliskan sejumlah latihan buat orang tua di buku ABKK. 1. Jadi orang tua yg menumbuhkan. 2. Panduan mengenali KM anak. ��

�� Ria - Pontianak
Bunda masih bisa bertanya? 
Bagaimana contoh aktivitas yang bisa dilakukab dalam tahap eksplorasi pada anak 0-7th.. Apakah seperti bermain sambil belajat juga termasuk pak?

Jawaban :
10. Bermain, semua bentuk permainan. Kalau kami mampu beli, kami belikan. Kalau tidak, kami bawa anak ke arena permainan.
Istilah bermain sambil belajar itu tendensinya orang tua. Anak bermain itu pasti belajar secara alami. Contoh: anak saya sekarang 9 tahun sudah bisa bermain piano. Prosesnya sejak kecil. Kami belikan banyak mainan, ketika terarah ke musik, kami belikan alat musik mainan. Semakin besar semakin serius sehingga kami menawarkan les, kami bikin kesepakatan. ����

1⃣1⃣ Naila ~ Sanggatta
Agar peran org tua bs menjadi coach yg baik bagi anak, apakah ada pelatihan khususnya? Atau perlukan kita ajak anak ke konselor pendidikan jika org tua sndiri msh bingung memetakan potensi anak?

Jawaban :
11. Ada pelatihannya tp saya belum sempat melakukannya. Tp materi pelatihan ada pada buku ABKK kok. Boleh ke konselor atau mengikuti tes, tp konfirmasikan dengan hasil pengamatan orang tua. Bila sesuai, maka hasil tes itu valid. ����

CLOSING
Kita mesti banyak belajar. Dampingi sang anak dimana kekuatan dan kemauan lalu motivasi agar bisa berkarya dan menjadi manfaat. untuk lebih lanjut bisa diskusi di grup FB Pengembangan Bakat ANak. Jadi komunitas belajar mandiri.


by Tim Home Education - Kalimantan 

Fitrah Belajar Anak


Sabtu 11 April 2015
��Tema Diskusi : Fitrah Belajar Anak
��Narasumber : Pritha Khalida., S.Psi
(Penulis Buku Balita Bertanya Anda Menjawab)

������---Prolog--- ������

Penelitian2 modern menjelaskan bhw anak2 akan bisa belajar mandiri hanya dengan diberi "jalan" saja, tidak perlu dijejalkan, tdk perlu banyak formalitas yg bahkan mengekang kebebasan, kemerdekaan memilih dan curiosity-nya. Ada ahli parenting yg bilang bhw anak2 kita lebih pandai menjawab, daripada pandai bertanya.

Sesungguhnya fitrah belajar anak ini bisa tumbuh dengan baik jika anak usia sebelum 7 thn dibiasakan utk bertanya bukan untu banyak menjawab, kenyataannya (menurut ahli parenting), anak2 sekarang itu kebanyakan  pandai menjawab daripada bertanya.

Itu menunjukkan fitrah belajarnya terciderai.

Semakin anak banyak bertanya, semakin bagus fitrah belajarnya...

Jadi kalau ada anak2 bertanya, langsung respon. Kalau tidak tahu jawaban, bisa diingat atau dicatat. Dan secepatnya dicarikan jawaban. Bisa bertanya ke pakar atau ke mbah google.

Kalau diusia sampai 7 tahun sudah bagus, maka diusia lebih dari tujuh tahun akan berkembang lebih bagus lagi.

Jangan sepelekan pertanyaan sekecil apapun dari anak. Karena kalau sering disepelekan, fitrah belajarnya akan terhambat nantinya.

��~ Balita Bertanya Anda Menjawab ~ ��

Ma, bayi itu datangnya dari mana sih ? Bisa ngga dibikin sendiri pakai tepung ?

Kenapa kambing cuma makan rumput? Nanti nggak sehat. Kata Ibu kan kita harus makan ikan, ayam dan lainnya supaya sehat.

Banci itu apa sih?

Assalamualaikum...
Ayah dan Bunda yang baik, pernahkah balita Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan di atas? Atau pertanyaan lain yang membuat kening Anda berkerut untuk menjawabnya. Bukan karena tidak tahu, tapi lebih ke tidak tahu bagaimana harus memberikan jawaban agar bisa dipahami oleh balita.

Balita berada dalam tahap perkembangan berpikir kongkrit. Dalam artian apapun yang diinformasikan padanya baru akan ia pahami jika bisa ia saksikan atau rasakan langsung, dan bukan sekedar teori. Hal ini juga yang membuat Balita senang mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan menggunakan panca inderanya. Misalnya melempar mainan. Dengan melakukan itu, ia ingin tahu bagaimana bunyinya, bagaimana rupanya saat jatuh, baunya dan lain sebagainya. Sama sekali tak bermaksud nakal.

Para balita bertanya untuk mendapatkan penjelasan atas berbagai fenomena yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Dunia ini tampak sangat luas dipandang dari mata mungilnya yang penuh rasa ingin tahu. Satu-satunya cara yang dirasa memungkinkan untuk mengetahui semua fenomena itu ya dengan Bertanya pada orang dewasa.

Sayangnya tak semua orang dewasa mampu, siap atau bersedia mendengar celoteh mereka dan menjawab keingintahuan yang besar itu. Tak jarang orangtua malah mengancam anaknya agar tak bawel. Akibatnya, anak akan jera bertanya padanya dan memilih orang lain, dimana jawabannya belum tentu benar. Atau sekalinya menjawab dengan jawaban bohong, yang akan mempermalukan si anak di kemudian hari. Akibatnya tak kalah fatal, anak kehilangan kepercayaan pada orangtua.

Ayah dan Bunda, tentu saya paham bahwa tidak setiap saat kita memiliki waktu luang, kemampuan yang memadai dan stamina yang prima untuk menjawab setiap pertanyaan buah hati. Ada kalanya kita lelah atau sangat sibuk. Untuk itulah buku Balita Bertanya Anda Menjawab ini hadir. Sebagai salah satu alternative solusi dalam menjawab berbagai pertanyaan kritis balita.

Ditulis berdasarkan survey pada sekitar 100 orangtua, InsyaaAllah buku ini relevan dalam menggambarkan sebagian besar pertanyaan anak2 di usia balita serta alternative jawaban yang bisa diberikan dan mudah dimengerti oleh balita.

Yuk jadi orangtua cerdas yang bersedia untuk selalu menambah pengetahuan guna ditransfer kembali pada buah hati saat mereka bertanya.

Wassalamualaikum,
Salam hangat,
Pritha Khalida.,  S. Psi

������������������

FAQ diskusi :

�� Bunda Rista ~ Balikpapan
1⃣Misal balita kita menanyakan bagaimana proses pembuahan (pd kehamilan) itu terjadi bagaimana bijaknya kita menjelaskannya?
Apakah saat bagian penjelasan sperma dan telur bertemu kita skip?

Jika bisa turut dijelaskan,saat anak bertanya "kok bisa bertemu?" penjelasan yang seperti apa yang bisa kita berikan?

Jawaban :

Pertama mengenai pembuahan. Rasanya sependek pengalaman saya, Balita tak bertanya sejauh itu
‬Paling yg mereka tanya adalah bagaimana adik bayi hadir?
Kita bisa menjawab bahwa adik bayi adalah hadiah dari Allah karena Allah sangat menyayangi kita
Adik bayi diberikan pada ayah dan bunda setelah menikah karena mereka saling menyayangi
‬ Ya biasanya sampai di situ penjelasan cukup. Apakah ada yg pernah dapat pertanyaan 'lebih'? ✅

2⃣Sebenarnya untuk balita, kita menyebutkan sesuatu  (maaf:misal vagina,payudara) itu jdibiasakan memakai bahasa ilmiah seperti yang tersebut di atas atau "bahasa karangan" ?
karena sebagian masyarakat kita masih menganggap vulgar menyebut kata kata di atas...

Jawaban :
Yang kedua ya sebaiknya diistilahkan secara ilmiah saja. Atau kalaupun tidak, carilah istilah yg tidak ambigu. Misal burung untuk menyebut penis. Nanti tiap dia dengar kata burung, langsung asumsinya beda

��Bunda Siti
3⃣Anak saya 2,7 tahun suka menanyakan pertanyaan yang sama berulang2, misalnya "ayah  kemana?",  "ini apa?", meski sudah dijawab nanti akan ditanyakan lagi.
Apakah itu hal yang biasa pada anak seusianya atau hanya bentuk meminta perhatian? dan apakah harus selalu dijawab dengan jawaban yang sama juga?, terima kasih,

Jawaban :
‬Oke, begini Bunda siti..
Balita memang acapkali menanyakan pertanyaan yang sama.
‬ Ada beberapa alasan diantaranya adalah mengingat sesuatu
Nanti jika suatu saat jawaban yg diberikan beda, dia akan tanya lagi kenapa? Kmrn ibu bilang A, kok sekarang B?
‬ Atau kata bapak X, kok ibu bilang y?
‬Di sini pentingnya konsistensi dan kekompakan antar ayah dan bunda
Satu lagi alasan knp balita sering mengulang pertanyaan biasanya karena itu merupakan hal yg penting bagi mereka. Misalnya sering tanya ini hari apa? Mereka mungkin menandai weekend sbg waktu untuk bermain bersama orangtua nya yg saat weekdays bekerja

��Bunda Himmah Banjarbaru
4⃣Bgmn menjelaskan kpd si kakak(2th) ketika adiknya lahir. Ttng kasih sayang, berbagi, kesibukan ortu, perhatian yg hterbagi agar si kakak tdk cemburu thdp adiknya. Terimakasih.

Jawaban :
‬ Bunda Himmah yang baik, idealnya penjelasan dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Ajak sang calon kakak untuk ikut terlibat dalam pembelian perlengkapan bayo atau bagaimana berbagi lemari/tempat tidur
‬Tapi jika adik sudah lahir pun tentu belum terlambat
‬Cemburu wajar adanya. Macam2 pula bentuknya dari yang sekedar merajuk sampai kembali ngompol
‬Usahakan untuk tidak memarahi. Sang kakak hanya ragu, akankah ayah bunda masih tetap mencintainya stlh adiknya lahir?
‬Jika memungkinkan, siapkan beberapa �� kecil untuk sang kakak. Berikan padanya setiap ada yg memberi kado untuk adik bayi. Dg begini kakak juga merasa diperhatikan
‬Libatkan kakak dln mengasuh adik. Musalnya minta tolong ambil handuk tp dg cara yg bikin dia bangga

Kakak yang sudah TK dan shalih, tolong dong ambilin handuk untuk ade. Biar ade senang kl diambil oleh kknya 

�� Bunda Uswah �� Ketapang
5⃣Assalamualaikum. Bund, sy mau tanya. Umar usia 23 bulan, mulai sering bertanya ttg semua hal. Setiap kami jawab, umar jterus menerus mengulang pertanyaan yg sama. Misal, kami sedang membaca Al-Quran, umar bertanya apa itu? Kami jawab Al-Quran sayang, dan umar pun akan mengulangi pertanyaan yh sama berkali-kali. Kami pun menjawab dengan jawaban yang sama. Apa yang kami lakukan sudah benar atau belum bund?

Jawaban :
‬Wa alaikumsalam bunda uswah. Saya rasa jawaban yg diinginkan umar sebetulnya lebih dari sekedar bahwa itu al Qur'an
‬Hanya saja kemampuan bertanya nya baru sampai situ
Coba bunda jelaskan lebih lengkap seperti orang bercerita
Umar shalih, ini Quran. Kitab suci kuta sebagai umat islam yg diturunkan oleh Allah pada Nabi Muhammad Saw.... Bla bla bla... Jelaskan apa saja yg terkait dg Qur'an
Balita mungkin belum bisa merespon sebagaimana anak yg lbh besar, tapi percaya lah dia akan menyerap penjelasan itu, hingga kelak saat bicaranya sudah kebih lancar, dia bisa mengulangnya

��Bunda Wenny �� Balikpapan
6⃣Anak saya sering bertanya 'kenapa ibu gak sholat?' sewaktu jsaya datang bulan. Selama ini saya menjawab sdg libur, tp sang anak balik bertanya lg, 'kok bapak gak libur?'
Mohon masukan jawaban yg tepat utk anak.
Trm kasih.

Jawaban :
‬Dear bunda Wenny..
Jelaskan saja pada anak bahwa bunda sedang haid. Pada saat haid, dari vagina bunda keluar darah kotor yg menyebabkan bunda jadi tidak cukup bersih untuk shalat. Karena bisa jadi darah itu mengenai mukena atau sajadah.
Perlihatkan bahwa pada saat itu bunda bahkan perlu memakai pembalut agar darah tidak terkena pakaian ataupun kursi. Pembalut itu mirip diaper yg dipakai adik bayi agar pipisnya tak berceceran.
Haid hanya terjadi pada perempuan yang sudah besar, sementara laki-laki tidak  

��Bunda Paras �� Sanggata
7⃣Mulai usia berapa anak tidak boleh melihat orang tuanya "melakukan hubungan intim"?
&kalo sudah melihat kmd bgmn kita mnjelaskan kpd ank?

Jawaban :
Saya tidak tahu pastinya bagaimana jika bayi melihat orangtua berhubungan intim, tapi sebisa mungkin aktifitas ini tidak terlihat anak. Namun ada kalanya orangtua kecolongan misal lupa kunci pintu.
Yg pertama harus diingat adalah tetap tenangLangsung kenakan pakaian lengkap, lalu peluk anak
Lalu minta maaf. Jika ia bertanya jawab saja pertanyaannya
Misal anak tanya ibu lagi apa kok sama ayah tidak pakai baju?

Itu hal yang hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa, sayang. Sangat tidak boleh ditiru. Maaf ya kamu sudah lihat.

Kasih anak minum, lalu tanya apa saja yg dilihat nya? Bagaimana perasaannya
‬Tetap sambil dipeluk
‬Ada juga anak yg shock, diam tdk bertanya apa2. Peluk dia, dan tanyakan apa yg dilihat nya serta bgmn perasaannya. Ingatkan dia bhw hal itu sangat tidak baik untuk ditiru.
‬Besoknya ayah dan bunda bisa mengajaknya bermain seharian untuk membuatnya tidak teringat terus hal itu.
‬Pantau anak selama beberapa hari. Jika ia masih suka Bertanya ttg kejadian tersebut, jawab saja jgn dialihkan. Ini bisa membuatnya Bertanya pada orang lain. Jika tidak, perhatikan apakah ada perubahan sikap yg significant misal anak jd pendiam dsb

��Bunda Usnah - Ketapang
8⃣Satu lagi y bund, kalau lihat asap, umar pasti bilang api. Sy jelaskan kalau itu asap. Bukan api. Tapi umar ttp bersikukuh bilang kalau itu api. Gmn y bund?

Jawaban :
Oh tidak apa2. Jelaskan saja berulangkali
Masyaa Allah, Pintar sekali umar bisa tahu kalau asap itu berasal dari api.. Hanya bedanya kalau api disentuh bisa membakar, tapi kalau asap tidak, hanya bikin mata pedih

��Bunda Mardiana
9⃣Bunda pritha anak sy usia 3,7 th bila bertanya beruntun dan menanyakan apa yg ia lihat,godaan terbesar kami ialah saat anak bertanya ketika kita lg hrempong atau lagi capek shg tak jarang jawaban kami jd asal dan lsg mematikan agar anak tak bertanya lagi,bagaimana ya cara menjawab yg benar dan tidak mematikan potensi belajar anak saat ia bertanya ktk kami dlm kondisi lelah atau capek?

‬Jawaban :
Oia pertanyaan balita memang begitu. Sangat wajar jika kita lelah.
Jawab satu atau dua saja dulu selanjutnya bilang maaf bunda sedang masak, nanti kalau sambil ngobrol ayamnya gosong. Boleh tunggu sebentar jawabnya sampai ���� matang saja. Nah jika sudah mateng, penuhi janji
‬Kalau lelah juga sama
Minta izin istirahat sebentar atau mandi dulu jika baru pulang kantor

��Ummu Faqih �� Banjarmasin
�� Batasn umur yg tepat anak diberitahukn tentng seks umur brp yaa? Ma'af, Karena kondisi sekrng mmbuat anak seperti dewasa sbelum waktunya, belum lgi dgn maraknya kasus2 plecehan seksual pd anak2 dan sya pikir perlu filtrasi yg kuat dri orang tua kpd anak.

Bagaimana kita membahasakn kpd anak2 trkait kasus di pertanyaan nomor satu tdi, agar dri diri mereka jga mmiliki pertahann diri?

Jawaban :
‬Sejak dini kenalkan anak pada seks, tentu sesuai dg tingkat pemahamannya
‬Dimulai dg mengenalkan istilah alat kelamin. Beritahukan fungsinya. Tekankan padanya untuk selalu menjaganya agar tidak dilihat, diraba dan diterawang (kaya ngecek uang palsu ya��)
Ajarkan anak untuk tidak mengizinkan siapapun menyentuh tubuhnya dari bawah bahu sampai lutut
‬ Kecuali orangtua, dokter dan guru jika mau membeti kayuputih saat anak sakit misalnya. Selain itu NO
‬Ajarkan anak untuk tegas bilang pd org yg melakukan itu bhw ia tidak suka diperlakukan demikian. Atau betteriak jija perlu

��Bunda Hanovitaria
1⃣1⃣Putri kedua saya usia 3,4bulan dan sekarang sy dan suami gak tinggal bersama. (Karena kerjaan suami diluar bpp)
Kadang anak bertanya kenapa papa gak pulang ... kenapa papanya teman ada dirumah
Jawaban apa yg paling tepat buat naura ya bund?

Jawaban : keterangan di pic 11a dan 11b

�� Bunda Mayang-Banjarbaru
1⃣2⃣Selamat malam,,
Bunda, saya akhr2 ini sangat kebingungan menjawab pertanyaan anak saya mengenai pengalaman anak saya icha (5th) di sekolah, dia pernah cerita kalau waktu ngobrol dengan teman laki2 dibilang nya pacaran.
anak saya sangat kebingungan dengan istilah itu, dan saya juga sangat kesulitan menjelaskan nya,,
bagaimana cara menjelaskan ny?
Mksd dr ptanyaan saya adalah,, teman2 ny sering godain anak saya, hanya sebatas pinjem mainan dr anak laki2 sama tmen2 yg lain di bilang pacaran.
dan anak saya tidak mengerti sama sekali arti pacaran, dan dia terus2an minta penjelasan ke saya.

Jawaban : Keterangan di pic 12a dan 12b

��Uul di banjarbaru.
1⃣3⃣bunda pritha yg sholehah,ketika anak bertanya apakah boleh kita jawab dg jawaban imajinasi?atau harus dg jawaban ilimiah saja?bagaimana yg terbaik menurut bunda?trmakasih

Jawaban :
Menjawab pertanyaan anak dg imajinasi sangat boleh, asal sesuai.
Misal jika anak bertanya apa sih gunanya bulu mata?
Bulu mata itu mirip dengan ☔, bisa menghindarkan kita dari hujan/panas/debu secara langsung. Bulu mata memayungi mata dari panas/hujan/debu agar tidak mengotori dan membuat �� sakit

Imajinasi juga bisa digunakan saat mengajarkan calistung pd anak2. Selengkapnya ada di posting terbaru saya di Www.Prithamori.blogspot.com

��Bunda Ari Nur -Banjarbaru
1⃣4⃣Bunda...sy jg ingin mengajukan pertanyaan utk topik mlm ini.
Bagaimana menyikapi pertanyaan anak ttg perbedaan bentuk fisik?
Anak sy,faiz,2y6m kadang bertanya knp susu(maaf) mama besar tp pny faiz kecil?

Jawaban :
Mengenai perbedaan bentuk fisik, sebelumnya izinkan saya menyarankan penggunaan kata susu agar diubah jadi payudara atau (kl saya) nenen.
Bilang saja, nenen bunda besar karena bunda seorang ibu yang harus memberi asi pada anak2nya. Bayi kan belum punya gigi untuk mengubyah kue, jadi makanannya harus yg cair. Allah itu MahaBaik. Semuayya diberi rizki dg cara yg disesuaikan dg kemampuan. Termasuk bayi dari asi.
Kalau payudara kamu kecil ya karena laki-laki tidak diciptakan untuk menyusui bayi. Laki-laki kecil sepertimu kelak akan tumbuh dewasa dan memiliki tubuh yg kuat dan kekar agar mampu bekerja

��Bunda Susilawati -Balai Karangan
1⃣5⃣Anak sy 5y6m suka kekeh klu Meminta..mauny secepatny wlaupun sdh djelaskn knp blm bs dipenuhi.. Cth klu btanya jg sperti itu.. Gak mau dtunda.. Trus klu dijelasin A suka jwb yg sebalikny.. Cthny klu sy jelasin ttg gmbaran surga.. Sy bilang enakkn disurga..eh jwbny malah sbalikny enak dineraka katany��.. Apakh ini hnya iseng isengan anak ya? Tp sbenarny dlm hatiny ia mngakui pnjelasan sy.

Jawaban :
Negativisme merupakan sikap yg biasa dilakukan anak2. Pemicunya Macam2. Ada yg kurang perhatian sehingga mencoba menarik perhatian dg ngeyel. Ada pula yg krn memang tidak tahu, jadi hanya mengekor saja dari kata-kata seseorang yg tampak keren dan diungkapkan pada orangtua saat orangtua sudah membuat kesal atau bhkn mengecewakannya.
Selanjutnya ada pula yang bersikap demikian untuk menutupi perasaannya yang sedang tak enak.
Misal jika kita tahu bahwa ayam goreng itu mknn favoritnya, maka jika suatu kali dia menolak mkn ayam goreng, bisa jadi itu disebabkan oleh faktor eksternal misalnya diledeki teman karena bada yg kegemukan
Oya mengenai jawaban yg harus secepatnya, ajarkan anak utk bersabar. Jika dia bisa menunggu mamanya stgh jam, beri dia es krim atau kertas origami favoritnya. Puji kesabarannya. Reward itu penting asalkan tdk dipakai utk menyogok, misal saat anak tantrum di mal, jgn janjikan ia akan mendapat es krim kl berhenti nangis. Jika anak tak mau bersabar tunjukan bhw ia bisa kehilangan kesempatan bermain hny karna rewel dlm waktu sekian menit. Atau tunjukkan telur dadar yg gosong akibat Anda dipaksa menjawab pertanyaan saat sibuk memasak

��Bunda Iffah ��Banjarmasin
1⃣6⃣Tanya ke bunda pritha
Bagaimana mengantisipasi agar anak tidak bingung jika ada jawaban berbeda dr orang tua atau keluarga dan tetap trmotivasi utk bertanya?

Bisa jadi juga ketika melihat sikap yang berbeda atas suatu peristiwa dr klurga, anak kan jadi bingung?
Padahal anak usia golden age msih dlm tahap meniru

Jawaban :
Bunda iffah, hal ini sering terjadi. Perbedaan jawaban antara ibu dengan guru, nenek atau bahkan ayah.
Ini kembali lg pada nilai yg diyakini atau jadi prioritas dlm setiap keluarga. Jelaskan saja berdasar hal tersebut pelan pada anak beserta alasannya. Jelaskan pula bahwa tidak apa2 berbeda, kita harus tetap menghormati perbedaan pendapat. Contohnya jika seorang ibu tidak mengizinkan anaknya beli jajanan ber MSG sementara saudara atau tetangga tak bermasalah dg hal ini.
Namun untuk hal krusial upayakan agar ayah dan bunda satu suara. Ini berguna agar anak tidak bingung bersikap.
Sebetulnya semakin banyak respon berbeda atas suatu peristiwa yg dilihat anak, hemat saya sih semakin bagus. Anak menjadi semakin kaya pengalaman. Tugas kita sbg orangtua lah utk memasukkan nilai2 penting guna mengerucutkan prinsip anak pada hal yang mendasar

����Terima Kasih����

by Tim Home Education Kalimantan 


Teknik Pendidikan Pre Aqil Baligh Usia 0-7 tahun


Teknik Pendidikan Pre Aqil Baligh Usia 0-7 tahun

SME: Ibu Septi Peni Wulandani
* Founder  IIP sekaligus praktisi HE sejak 1996

Pada anak usia 0-7 tahun, anak dibuat kaya wawasan. Memperkaya wawasan berbeda dengan menjejalkan (outside in). Memperkaya wawasan dalam perspektif pendidikan berbasis fitrah adalah dengan keyakinan bahwa tiap anak sudah memiliki fitrah belajar, konsep-konsep dasar berpikir, sehingga mampu menalar. Tugas kita sebagai orang tua adalah menyadarkan anak-anak dengan menginspirasi, menunjukkan, mengencourage dstnya, sehingga mereka akan belajar dengan sendirinya. Istilahnya kerennya, “dont too much teaching, but more learning”.

Usia 0-2 tahun adalah masa anak-anak mengikat bonding fisik dan psikis dengan kedua orangtuanya, terutama ibu yang menyusui. Kita boleh menganggap anak-anak sebagai seorang bayi "hanya" di usia ini (0-2 tahun). Mengapa ditekankan "hanya" karena banyak diantara kita memperlakukan anak-anak di bawah 5 tahun (balita) sebagai bayi, contohnya : semua serba dibantu.

Usia 0-2 tahun hak anak adalah mendapatkan makanan terbaik untuk fisiknya yaitu ASI, maka penuhilah secara tuntas. Sambil menyusui selalu masukkan harapan anda dari lubuk hati yang terdalam.

Ayah jangan lewatkan moment ini, ikutlah berpartisipasi aktif bermain dengan anak-anak usia 0-2 tahun. Berikan sentuhan kasih sayang ke anak, ajaklah mereka bicara menjelang tidur, tanamkan value keluarga anda kepada anak-anak sedini mungkin.

Memasuki usia 2-7 tahun (thufulah) saatnya kita menanamkan ketauhidan dengan sangat kuat. Di usia inilah (2-7th) anak-anak sedang membangun pola, maka jangan sampai salah. Berikan teladan yang benar. Hati-hati jangan sampai anak-anak gagap value di usia ini. Antara apa yang anda katakan dengan apa yang mereka lihat. Apabila anak-anak usia 2-7 th melakukan kesalahan, tidak bisa kita biarkan, harus segera dibetulkan saat itu juga, karena itu masa pembentukan pola. Di usia ini orang tua harus tegas, karena itu masa pembentukan, semakin bertambah usia makin longgar.

Panduan teknis untuk mengembangkan fitrah anak di usia 0-7 tahun yaitu:
a.Fitrah Keimanan : mulailah mengenal Allah s.w.t dan menikmati segala kebesarannya
b.Fitrah Belajar : kuatkanlah bahasa ibu anak-anak serta explored isi alam ini dengan kegiatan bermain bersama di alam
c.Fitrah Bakat : tour de talent, gunakan waktu anda untuk melihat segala macam bakat yg diberikan Allah ke setiap orang, sehingga fitur unik ini digunakan untuk menjalankan misi hidupnya. Explore bakat anak.
Salah satu contoh dengan mengajak anak untuk melihat keanekaragaman bakat/profesi yang ada di muka bumi ini, agar mereka kaya wawasan, sehingga kaya akan mimpinya untuk masa depan
d.Fitrah Perkembangan: Gunakanlah pola rasul dlm menguatkan fisik anak, mulai pola makan, pola tidur, pola OR dll

1⃣ Ummu qonita:
Ada yg bilang klo usia 0-7th anak diperlakukan seperti raja, namun bgmn jika anak tsb melakukan kesalahan? Kita sbg ortu hrs bgmn?

Jawaban :
cara terbaik memperbaiki kesalahan anak adalah mengatakan bahwa perbuatan itu salah, yang benar adalah yg ini (tunjukkan).
Kemudian buat kesepakatan, mis di rumah ini tidak ada yg berhasil mendapatkan sesuatu dg teriak nangis dan guling-guling.
Apabila dinasehati malah tantrum, abaikan, jgn pernah langsung didiamkan, tengok agar tdk bahaya saja, dan katakan "sudah selesai?". Tunggu sampai anak2 selesai tantrum, setelah itu suruh ambil air wudhu, baru ajak bicara

2⃣ Ummi tiara,bpn:
Saya sdh terlanjur memasukkan anak saya ke paud sejak usia 2th, apakah itu salah, jika iya saya harus bgmn?

Jawaban :
Ummi Tiara Jika terlanjur memasukkan anak ke tk &paud, silakan dipantau apakah iman- akhlak - adab - bicara anak-anak makin meningkat, rasa ingin tahu dan kreativitas nya naik? Akhlak mulianya naik? Kl ya, lanjutkan, kl tidak, ambil anak tsb sebelum terlambat.

3⃣ Melasari/balikpapan: bagaimana penggunaan metode reward/punishment dalam membentuk pola anak?

Jawaban :
3⃣Bunda Melasari  reward dan punishment itu kurang tepat unt anak kita. Sejarahnya dulu metode ini diambil dg melihat metode hewan. Kl baik dia dapat wortel, kl salah dapat pukulan. Maka lebih dikenal dg stick and carrot method. Maka cara paling ampuh adalah kesepakatan dan konsekwensi. Disana ada stimulus - thinking- respon. Misal dlm seminggu ini kita sepakat puasa marah ya. Kmd tanyakan apa kira2 yg hrs dilakukan kl ada yg marah? Biarkan mereka brainstorming gagasan, dan sepakati bersama.✅

Bunda usnah d ketapang. Bund, usia 2-7 tahun, ketika anak melakukan kesalahan kan langsung dibenarkan saat itu juga. Kalau anak menaiki punggung kita saat sholat, itu apakah kita jg harus membenarkan setelah selesai sholat atau sampai usia berapa kita memberi toleransi anak untuk menaiki punggung saat sholat?

Jawaban :
4⃣Bunda Uswah Sulit menyuruh anak di bawaj 7 tahun sholat dgn "disiplin" bukan? Karena fokusnya bukan pd disiplinnya tetapi imaji2 positif ttg sholat di dalam benaknya, bagaimana ayah bunda nya sholat dgn bahagia dan ceria, bagaimana mereka boleh main kuda2an di punggung ayahnya ketika sholat dll.

Anak-anak di bawah 7 tahun belum punya ide tentang nilai, value dll. Ego mereka besar, mereka merasa pusat alam semesta. Yang mereka tahu mana yang nyaman untuk diri mereka dan mana yang tidak nyaman. Rasulullah saw juga membiarkan cucu nya Hasan ra dan Husein ra menaiki punggung beliau hingga puas.

Besok-besok mereka akan suka sekali melihat ayahnya sholat, melihat ibunya ceria tiap mendengar adzan, karena sesuatu yang nyaman dan menyenangkan. Lama kelamaan mereka mulai ikut-ikutan wudhu, ikut-ikutan sujud, minta kopiah dan sarung, minta diajak ke masjid (cari masjid yang bacaannya toleran terhadap anak-anak). Makin lama rasa suka ini membangkitkan fitrah keimanannya, ajak ke alam, kenalkan bahwa planet-planet juga sholat, burung-burung juga sholat dengan merentangkan sayapnya, dstnya. Maka ketika perintah sholat di usia 7 tahun, maka seperti pucuk dicinta ulam tiba.✅

5⃣ Rina-Samarinda:
Assalamualaikum bunda.. pertanyaan saya. Menyambung pertanyaan bunda Qonita. Anak ke 2 saya,sangat strong willed.jika sedang tantrum,sangat ngotot dgn keinginannya.biasanya sih tidak smp melakukan hal2 yg berbahaya.cuma sy kadang suka kuatir salah jika sy biarkan sj sampai diam sendiri.ujung2nya akhirnya saya turuti,tapi semacam jalan tengah.bgaimana caranya menghadapi anak yg strong willed ky gini,tanpa membonsai potensi kepemimpinannya..

Jawaban :
5⃣ Dengan memakai kalimat-kalimat yang positif dalam keseharian, hubungan dengan anak menjadi lebih harmonis. Selain itu, komunikasi produktif  ini sangat terasa manfaatnya ketika menghadapi balita yang tengah tantrum.

6⃣ Vita Balikpapan
Assalamualaikum bunda
Bagaimana dengan membatasi pergaulan anak.
Anak saya sy ajarkan cara berturur kata yg baik tapi teman2 di lingkungan nya bicaranya gak sesuai umur ... apakah sy harus melarang anak saya bergaul dengan lingkungan tempat tinggalnya?
Terima kasih bunda

Jawaban :
6⃣ Bunda Vita
Perkuat terlebih dahulu value keluarga untuk bisa dicontoh anak-anak, value ini ditularkan bukan diajarkan. Nah ketika penularan pertama adalah hal baik, maka ketika ia tertular value akhlak di luar sana yg kurang baik, imun tubuh anak akan meningkat, dan bisa mengatakan tidak.

7⃣ Hanifah bjm
Bunda,, bagaimana menemani anak dlm mengembangkn k 4 fitrahnya dlm rentang usia 0-2thn atau stimulus apa yg perlu diberikan dlm rentang usia itu??
#ingin memahami lebih detail dr penjelasan d materi

Jawaban :
7⃣ Bunda Hanifah Menumbuhkan ke empat fitrah itu bersamaan dan simultan. Fitrah iman, fitrah bakat dan fitrah belajar ditumbuhkan sesuai tahapan usia atau tahap fitrah perkembangan. Usia 0-6 tahun, lebih banyak ke imajinasi positif lewat keteladanan dan kisah, lebih banyak senso motorik dgn belajar di alam, adab dan bahasa ibu yg baik. (lihat kembali frameworknya) Usia 0-2 bayi diberi full ASI, ini saja sdh memenuhi hampir seluruh aspek pendidikan. Fitrah imannya terbangun, krn selama menyusui otomatis kedekatan terjalin kokoh, sentuhan yang lembut, tatapan penuh cinta, wajah yang tulus dan ceria dll maka imaji2 ttg sosok ibunya akan menguatkan fitrah keimanannya. Fitrah belajarnya tumbuh lewat bahasa ibu yang intens, banyakah bicara dan mengisahkan kepahlawanan, kebaikan dll. Fitrah bakatnya akan tumbuh dengan memberi kesempatan bergerak dan memilih mainan kesukaan dstnya. Nabi saw melarang keras bersikap kasar pd fase ini.

Untuk 0-2 tahun, jadwal terbaiknya, perbanyaklah ASI, bahasa ibu yang baik membacakan kisah bergambar setiap hari, memeluk dan bercanda, memperlihatkan wajah ceria dstnya. Bermain di alam setiap hari, berjalan2 setiap hari sangat baik. Menunjukkan nama daun atau pohon, hewan2 yg ada, menyentuh dan meraba dstnya sepanjang tdk berbahaya.

Riset membuktikan bahwa kecerdasan anak2 balita meningkat bukan diajarkan dan distimulasi berlebihan spt flashcard dll, namun kecerdasan meningkat dengan banyak bergerak. Anak2 yang langsung bisa berjalan tanpa merangkak bahkan perlu diterapi karena mengganggu fungsi otaknya.

Intinya jangan formal kaku dan dominan, jangan tergesa2, apalagi jadwal bisa membuat anak dan ibu sama2 stress. Stimulasi boleh jangan terlalu banyak, penelitian tdk banyak membedakan antara anak yg banyak stimulasi dan alamiah saja.

Makin alamiah makin baik, mereka akan tumbuh alamiah, sebagaimana mereka tdk pernah kita ajarkan atau kursuskan berbicara, merangkak dan jalan. Kita hanya perlu memberinya kasih sayang penuh, kesempatan yang banyak utk mengembangkan psikomotorik, imaji positif dan kedekatan.

8⃣ Paras_Sangatta
Bagaimana dengan pola makan anak yg tidak teratur?
/anak usia 1y 5m masih belum mau makan,dominan netek. Apakah sesuai dengan fitrah perkembangannya?
Juga bagaimana cara mengatasi pola tidur anak yg tidak teratur?

Jawaban :
8⃣ menurut Tim:  bila kita melihat indikator perkembangan anak usia 1 tahun jika belum mau makan terus menerus itu tidak sesuai dgn fitrah perkembangannya. Maka BUnda perlu sekali mengevaluasi pola asuh dan contoh2 disiplin di dalam rumah saat ini. Mencoba lebih peka utk menilai apa yg menyebabkan anak tidak mau makan. sakit kah? pola asuh kah? menu tidak menarik atau tidak sesuai dgn tahapannya? demikian pula dengan tidur. kebutuhan tidur balita 1-3 tahun sekitar 10-14 jam. Pada fitrahnya anak akan tidur tanpa diminta utk memenuhi kebutuhan tidur mereka. Untuk membuat pola tidur yg teratur makan bantulah mengatur jadwal kegiatan mereka. seperti memperhatikan kegiatan2 fisik yg dapat membantu anak utk menyalurkan energinya, menciptakan suasana yg nyaman di kamar menjelang tidur dll.. Namun pada intinya bayi merupakan mahluk pembelajar tangguh. kita bukan mengajari tapi menemani, maka temani mereka dgn cara yg ramah, baik, dan tentu saja sesuai perkembangannya. mengenalkan disiplin dan teratur bukan berarti dengan jadwal2 ketat dan kaku

Bunda paras silahkan bisa baca artikel ini  http://idai.or.id/public-articles/klinik/pengasuhan-anak/pola-tidur-pada-anak.html

Ttg tidur rasulullah, https://bloghidayah.wordpress.com/2012/01/07/qailulah-tidur-siang-cara-rasulullah/

Pertanyaan no 9⃣ dan masih seputaran hal yg sama
9⃣ Wenny - bpn
Anak usia 0-7thn harus menggunakan bahasa ibu, apakah belajar mengaji/huruf hijaiyah dimulai pd usia 7 thn juga bu? Trmksh
Wenny
1⃣0⃣ Fita Mei Sanggata
Assalamu'alaikum. Msh boleh tanya kah Bun?
Kapan sebaiknya bahasa asing diperkenalkan pada anak? Bahasa Inggris misalnya. Jika tidak baik diperkenalkan dini, lalu bagaimana dg hafalan surat pendek misalnya, yg notabene juga bahasa asing, karena tdk dipakai dlm komunikasi sehari-hari. Trims. Mei Fita-Sangatta

Jawaban :
Bahasa Ibu adalah bahasa tutur dan gestur ibunya. Anak2 sampai usia 6 tahun perlu utuh mengekspresikan gagasan, fikiran dan perasaannya. Rasulullah saw walau butahuruf, beliau adalah anak dan pemuda dengan ekpresi tutur yang baik. Anak2 yg tdk utuh bahasa ibunya, sulit mengekpresikan gagasan, perasaan dan menangkap makna. Potensi fitrah belajar, memerlukan bahasa ibu yang baik utk menumbuhkannya, lewat kisah2 inspiratif, ekpresi2 tutur imajinasi anak dstnya. Anak2 yg mengalami mental blok krn bingung bahasa di usia balita cenderun g  sulit memahami makna, mengekspresikan gagasan dan pertanyaan2 secara lugas dan jelas
Para pakar pendidikan dan psikolog perkembangan anak, menyarankan agar bahasa Asing diajarkan di atas usia 7 tahun bahkan ada yang menganjurkan di atas 10 tahun. Alasannya, dari pengalaman mendidik yang melihat banyak anak yg mengalami mental block krn belajar bahasa asing di usia dini. Mental block adalah kegagalan mengekspresikan gagasan dan perasaan, dampaknya akan kemana2 spt masalah belajar, sosial sampai kepda kejiwaan. Penyakit mental yg umum adalah bingung bahasa, perlu diterapi. Dari sisi perkembangan anak, bahasa kedua sebaiknya setelah usia 10 tahun, dimana bahasa Ibu nya telah utuh sempurna baik dalam tutur, literatur maupun gestur. Tidak hanya mengikat makna namun juga mengekpresikan dalam sastra yg baik. Kekecualian bagi anak yang memang memiliki kecerdasan bahasa, namun tetap bahasa Ibu harus tuntas lebih dahulu

Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 0-7 tahun

Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 0-7 tahun
Oleh SME: Ust. Harry Santosa
Rabu,18 Maret 2015

Aswwb ayah bunda para pendidik peradaban, apa kabar? Semoga selalu ithminan dan istiqomah, rileks tenang dan konsisten dalam mendidik generasi peradaban..
salam takzim utk ayah bunda semua
Ayah bunda, esensi pendidikan sejati adalah pendidikan berbasis fitrah
Tugas kita adalah menemani anak2 kita menjaga fitrahnya, menyadari fitrahnya lalu membangkitkan nya menjadi peran2 sesuai fitrah yg Allah kehendaki itu
Inilah esensi pendidikan berbasis potensi dan akhlak
Dengan fitrah Allah itulah Allah menciptakan manusia. Tiada yg berubah dari ciptaan Allah swt

Fitrah itu setidaknya meliputi fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan. Topik malam ini adalah pendidikan utk usia 0-7 tahun,  tentu saja pendidikan fitrah2 yg ada juga harus melihat fitrah perkembangan. Tiap tahap memiliki sunnatullahnya sendiri, memiliki cara dan tujuan mendidik yg khusus.

Pendidik sejati adalah seperti petani sejati. Pendidikan ibarat taman bukan pabrik atau perkebunan. Para petani harus memahami tahapan menanam, dia mesti memperlakukan tiap anak2nya bagai bunga2 di taman, yg masing2 memiliki kekhasan, keunikan dan keindahannya masing2. Maka cara memperlakukannya pun setiap bunga adalah khas, tidak bisa seragam. Petani sejati harus rileks dan konsisten, dia tdk boleh bernafsu menggegas dan menyeragamkan demi produktifitas dan kepentingan siapapun yg tdk relevan dgn tanamannya. Petani sejati tdk boleh sembarang memakai bahan kimia yg menggegas pertumbuhan tanaman, yg malah merusak tanaman itu sendiri. Petani sejati harus meyakini qodrat Allah swt thd segala sesuatu yg ada pd tanamannya dan yg ada di sekitarnya
Dasar panduan kita adalah jelas, bhw tiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Tugas bukan merubahnya, merekayasanya, menuntutnya sesuai obsesi kita tetapi menemaninya.

Imaji2 positif yg baik akan melahirkan persepsi posiitif, dan persepsi positif akan memunculkan pensikapan yg baik ketika mereka dewasa kelak
Imaji2 negatif akan memunculkan luka persepsi, dan luka persepsi akan melahirkan pensikapan yg buruk ketika mereka dewasa kelak
Seorang pendidik yg arif mengatakan bhw kesan baik sehari saja ketika anak2 akan menyelamatkan banyak hari ketika mereka dewasa kelak
Aqidah atau fitrah keimanan perlu dan sebaiknya ditumbuhkan dengan pola2 seperti ini. Silahkan berkreasi
Fitrah belajar, juga demikian. Setiap anak yg lahir adalah pembelajar yg tangguh, para ilmuwan menyebut bayi yg lahir adalah scientist. Itu krn Allah telah mengkaruniai fitrah belajar ini pd setiap anak. Tidak ada bayi yg memutuskan utk merangkak seumur hidupnya, ketika mereka belajar berjalan dam jatuh berkali

Fitrah keimanan pd usia 0-7 tahun, disadarkan dengan membangun imaji2 positif, inspirasi kisah, bacaan bersastra baik, bahasa ibu yg sempurna, banyak bermain di alam terbuka. Rasulullah saw ketika kecil hidup di gurun, mendaki bukit, menggembala kambing, bertutur fasih dari bahasa ibu yg murni, mengenal akhlak2 dan tradisi2 baik warga desa.
Bagi anak2 imaji2 positif penting, krnnya melarang perbuatan keras yg merusak imaji2 ini, membiarkan Hasan dan Husein bermain kuda2an kita beliau Sholat, membiarkan Aisyah kecil bermain boneka dan kain bergambar dstnya. Ini semata2 utk melahirkan imaji2 positif, atau kesan2 baik ttg Allah, ttg ibadah, ttg dirinya, ttg orangtua (yg sementara dianggap Tuhan), ttg alam, ttg masyarkatnya

Tugas kita, para ortu sekali lagi, hanyalah menemani mereka, memberi semangat, menunjukkan hal2 yg baik, memfasilitasi.... lalu rileks dan konsisten, tenang dan istiqomah, shabar dan syukur
Bunda Septi memberi tips utk membangkitkan kesadaran fitrah belajar ini dengan istilah intelectual curiosity, dsbnya

Penelitian2 modern menjelaskan bhw anak2 akan bisa belajar mandiri hanya dengan diberi "jalan" saja, tidak perlu dijejalkan, tdk perlu banyak formalitas yg bahkan mengekang kebebasan, kemerdekaan memilih dan curiosity  nya.
Ada ahli parenting yg bilang bhw anak2 kita lebih pandai menjawab, daripada pandai bertanya.
Pertanyan2 dan jawaban

1⃣ pertanyaan bunda mardiana
Maaf bunda sy msh blm ngeh...adakah contoh2 real yg bisa di aplikasikan sehari-hari?
1. Untuk contoh real yg bisa di aplikasikan di keseharian kita dan anak2. Dalam materi sebelumnya dalam materi teknis memulai HE sudah di bagikan oleh SME kita Pak Harry Santosa tentang framework HE ini terkait keempat fitrah ini. Fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan.
Bunda Mardiana, mungkin Bunda bisa jelaskan detail pertanyaanya, contoh real dalam hal apa yg Bunda ingin tanyakan? karena setiap keluarga memiliki keunikan masing-masing, tentu dalam teknisnya ada banyak sekali metode dan cara-cara yg beragam, namun tetap memegang prinsip menjaga fitrah..
berikut sy copykan pertanyaannya terkait yg pernah dibahas..

Pak Harry tekhnis nya HE itu bagaimana ya? Anak saya usia 4 th 2 bulan dan 3 tahun main main biasa aja di rumah dan main diluar bersama anak anak lain, apa saya harus punya lembar kerja juga ya? Misal usia 4 tahun mulai distimulus apa nya gt pak? Caranya bagaimana? Atau sekedar main aja di rumah pak?
Jawab: Menjalankan HE adalah perubahan mindset yg mengakar, umumnya kita terlalu banyak memaknakan pendidikan dgn persekolahan akademis, parenting pengasuhan, cara2 manipulatif agar anak rajin belajar dstnya tanpa mempertimbangkan fitrah2 tadi.Contoh nya melatih disiplin, ini adalah area performance karakter, dan karakter anak terkait sifat2 produktifnya. Anak2 akan mampu berdisiplin dengan baik atas keinginannya sendiri, yaitu apabila melakukan aktifitas yg sesuai minatnya dan sifat produktifnya. Membantu anak2 agar disiplin, tentu berbeda antara anak2 yg suka beres2 dengan anak2 yg suka berkreasi, antara anak yg suka memimpin  dengan anak yg suka kompetisi dstnya. Potensi anak ini akan dibahas pd pembahasan mengenal potensi anak. Contoh ini utk anak yg sdh terlihat potensi dan minatnya  biasanya di atas 7 tahun. Namun untuk usia di bawah 7 tahun tentu "disiplin" akan berbeda. Pd usia ini anak2 lebih membutuhkan keteladanan sehari dan imaji2 positif thd suatu aktifitas, shg mereka menyukainya dan terbiasa. Sulit menyuruh anak di bawaj 7 tahun sholat dgn "disiplin" bukan? Karena fokusnya bukan pd disiplinnya tetapi imaji2 positif ttg sholat di dalam benaknya, bagaimana ayah bunda nya sholat dgn bahagia dan ceria, bagaimana mereka boleh main kuda2an di punggung ayahnya ketika sholat dll.

2⃣ pertanyaan tambahan bunda mardiana :  bagaimana dgn ortu yg menyekolahkan anaknya yg berusia 3 th ke paud dgn alasan kerja apakah termasuk kategori menjejalkan informasi kpd anak?
Jawab : intinya menurut sy sih begini Bunda. Anak dibawah 7 tahun sejatinya pendidikan lahir batinnya bersama Ibunya, krn Ibunya sebagai orang tuanya yg jauh lebih mengerti karakter dan kondisi anaknya. apabila dititipkan pendidikannya ke paud, bisa kah kita menjamin gurunya akan menjaga fitrah anak kita? sedangkan keadaan tiap masing-masing anak itu berbeda-beda. seperti yg Bunda Septi pernah sampaikan. Jika anak dimasukkan ke sekolah, maka kita lihat dan silakan dipantau apakah iman- akhlak - adab - bicara anak-anak makin meningkat, rasa ingin tahu dan kreativitas nya naik? Akhlak mulianya naik? Kl ya, lanjutkan, kl tidak, ambil anak tsb sebelum terlambat ✅

3⃣ Pertanyaan ayah mirza : : maksud lebih pandai menjawab drpd bertanya itu gmana bun?
Jawab : 3⃣Ayah mirza yg baik sepenangkapan sy maksud dari anak pandai menjawab daripada bertanya itu menunjukkan bahwa anak memiliki fitrah belajar. dimana setiap anak memiliki sifat pembelajar yg tangguh dan sejati. seringkali kita lihat anak kita memiliki jawaban-jawaban unik sendiri atas pertanyaan2 yg dihadapinya. jawaban-jawaban unik ini muncul dari dalam dirinya sendiri yg polos. berbeda dengan kita orang dewasa ketika dihadapkan pertanyaan, biasanya kita akan memikirkan 1001 jawaban apa yg kira2 pantas utk kita jadikan jawaban ✅

pertanyaan no 4⃣ dari Bunda Vita, Untuk usia 3 tahun apa yang harus sy lakukan ... kalau lagi shalat kadang2 ara suka sekali tidur diatas sajadah sy ... sudah berkali2 diberi pengertian tapi sampai sekarang masih belum paham.
Kadang2 sy bawa ke pengajian ara juga suka heboh sendiri main lari2 didalam masjid sampai kadang sy suka malu sendiri kalu dah ditegur sama ibu2 disana, jadi sy suka malas klo pergi pengajian jawaban Ust. Harry atas pertanyaan yg sama..
Jawab : Anak2 di bawah 7 tahun belum punya idea ttg nilai, value dll. Ego mereka besar, mereka merasa pusat alam semesta. Yg mereka tahu mana yg nyaman utk diri mereka dan mana yg tdk nyaman. Rasulullah saw juga membiarkan cucu nya Hasan ra dan Husein ra menaiki punggung beliau hingga puas.
Besok2 mereka akan suka banget lihat ayahnya sholat, lihat ibunya ceria tiap dengar adzan, krn sesuatu yg nyaman dan menyenangkan. Lama2 mereka mulai ikut2an wudhu, ikut2an sujud, minta kopiah dan sarung, minta diajak ke masjid (cari masjid yg bacaannya toleran sama anak2). Makin lama rasa suka ini membangkitkan fitrah keimanannya, ajak ke alam, kenalkan bhw planet2 juga sholat, burung2 juga sholat dengan merentangkan sayapnya, dstnya. Maka ketika perintah sholat di usia 7 tahun, maka seperti pucuk dicinta ulam tiba

Imaji positif itu dalam bahasa dakwah biasanya disebut dgn "keberkesanan dalam dakwah" yg baik.
Imaji positif akan sesuatu ini akan melahirkan persepsi positif, dan kemudian persepsi positif akan melahirkan pensikapan yg baik dalam perjalanan hidupnya kelak. Tentu saja yg dimaji positif adalah perbuatan yg baik, produktif dan bermanfaat yg disampaikan dgn jujur dan tulus.
Dalam ruang ini, tentu kita tdk bicara sesuatu yg di luar itu.
Imaji negatif akan melahirkan luka persepsi, dan pd ujungnya membentuk pensikapan yg buruk ttg segala sesuatu.

Misalnya, anak2 yg "dipaksa sholat dgn cara yg kasar" atau "yg menyuruh sholat akhlaknya buruk" dll akan mengakibatkan imaji yg buruk ttg sholat. Kemudian ini akan menciderai persepsinya ttg ibadah bahkan juga ttg Allah. Maka jelas, bila ini terbawa sampai dewasa akan menyebabkan kekafiran. Naudzubillah.
Seorang ustadz yg psikolog mengingatkan saya banyaknya kasus anak2 remaja yg meninggalkan syariah pdhl mereka hidup di pesantren atau sekolah islam, ini disebabkan fondasi pendidikan aqidahnya tdk terbentuk dgn baik dalam kesadaran, yg banyak terjadi adalah bukan kesadaran Keimanannya yg dididik tetapi "ilmu agama" nya.
Kita umumnya terjebak pd model pengajaran pengetahuan, bukan pendidikan kesadaran. Tujuan tarbiyah adalah tau'iyatul 'alaa, atau tumbuhnya kesadaran yg tinggi, bukan penguasaan pengetahuan.

5⃣ pertanyaan situ mashunah : Bunda Nisa, sepertinya "bahasa bunda yang sempurna" sering disebut2 di HE, tapi bukan ditujukan utk ibu saja tapi juga ayah, mohon penjelasan bunda, saya belum mengerti maksudnya.
Jawab: 5⃣ Bunda Siti bahasa ibu itu adalah komunikasi yg dipakai sehari- hari di rumah. Bahasa ibu ini tidak sekedar urusan grammar, lebih dari itu, krn bahasa ibu akan membangun imaji positif anak. Makanya antara bahasa sehari-hari orangtua dan anak harus sama sehingga anak-anak mendapatkan imaji positif tentang ortunya saat berkomunikasi

6⃣ pertanyaan bunda susilawati : Si abang 5thn lbh.. Skrg mntok di iqro 4 hmpir lima.. Slama ini sy berusaha mngajak n mbujuk agar mau mlnjutkn bacaannt tp gak bhasil.. Bgmana dg sikap sy yg mbiarkn anak sy tdk mlanjutkn baca iqrony krn sy tdk mau memaksa tp sdh usaha mmbujuk..
Stiap hr diajak baca iqro wlaupun hasilny msh nihil..
Ini hny salah satu cntoh sj sikap sy tdk memaksakan ssuatu
Cm.. Ap sdh tepat ap blm?��
Jawab: 6⃣ Bunda Susilawati, intinya di usia ini penting sekali kita menjaga imaji positif pada anak. Jangan sampai kita menimbulkan imaji buruk tentang belajar mengaji, sehingga anak memiliki persepsi yg buruk terhadap belajar mengaji yg jika terbawa sampai besar akan berbahaya. Mungkin saatnya Bunda lebih rileks dan sabar lagi, dan mencari cara yg lebih menyenangkan bagi anak utk menimbulkan imaji positif utk mengaji. Bunda bisa lihat lagi jawaban utk pertanyaan no 4⃣
Bgamana dg bhs kedua slain bhs ibu? Blm djawab��
Bunda Susilawati, bahasa kedua boleh digunakan setelah bahasa pertama telah baik dikuasai utk komunikasi..
Menambahkan bunda susi, setelah penguasaan bahasa ibu dikuasai dg baik, bahasa kedua boleh digunakan agar tidak gagap bahasa. Agar anak tidak bingung.

Apa Itu Home Education

Apa itu Home Education?
Review Hasil Diskusi dalam Grup Home Education Berbasis Potensi dan Ahlak Kalimantan
Hari Jumat Tanggal 6 Februari 2015
Tentang “Apa Itu Home Education”
Narasumber: Ust. Harry Santosa
Disarikan oleh Annisaa Nofita

Apa itu Home Education?

Home Education atau home based education atau pendidikan berbasis rumah adalah amanah dan kesejatian peran dari setiap orangtua yg tak tergantikan oleh siapapun dan tdk bisa didelegasikan kpd siapapun.

HE bukanlah memindahkan persekolahan ke rumah, bukan pula menjejalkan (outside in) berbagai hal kpd anak2 kita  namun membangkitkan dan menumbuhkan (inside out) potensi fitrah2 dalam diri kita dan anak2 kita agar mencapai peran sejati peradabannya dengan semulia2 akhlak.

Rumah2 kita adalah miniatur peradaban, bila potensi fitrah2 baik bisa ditumbuhsuburkan dan dimuliakan di dalam rumah2 kita maka secara kolektif menjadi baik dan mulialah peradaban.

Setiap anak kita setidaknya memiliki 4 potensi fitrah sejak dilahirkan:
1. Potensi fitrah keimanan, setiap bayi yg lahir pernah bersaksi bhw Allah sbg Robb. Maka setiap bayi yg lahir pd galibnya mengenal dan merindukan sosok Robb.
2. Potensi fitrah belajar, setiap bayi yg lahir adalah pembelajar tangguh sejati
3. Potensi fitrah bakat, setiap bayi yg lahir adalah unik, memiliki sifat bawaan yg kelak akan menjadi panggilan hidup dan peran spesifik nya di muka bumi
4. Potensi fitrah perkembangan, setiap bayi sampai aqilbaligh dan sesudahnya, memiliki tahap2 perkembangan yg harus diikuti. Tdk berlaku kaidah makin cepat makin baik.

Ke 4 potensi fitrah ini sebaiknya simultan, seimbang dan terpadu. Kurang salah satunya akan memberikan hasil yang tidak paripurna. Jika pendidikannya benar dan tepat, maka resultansi dari ke 4 fitrah ini adalah insan kamil yang memiliki peran peradaban.

Fitrah bakat tanpa fitrah keimanan akan melahirkan talented professional yang berakhlak buruk, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah bakat akan melahirkan orang2 beriman yg paham agama namun sedikit bermanfaat.

Lihatlah mereka yang berbakat menjadi pemimpin tanpa akhlak maka akan menjadi diktator. Begitupula mereka yang bertauhid tanpa bakat, akan sangat sedikit memberi manfaat.

Fitrah belajar tanpa fitrah keimanan akan melahirkan para sciencetist dan innovator yang berbuat kerusakan di muka bumi, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah belajar akan melahirkan generasi agamis namun mandul dan tidak kreatif.

Fitrah belajar tanpa fitrah bakat akan melahirkan pembelajar yang tidak relevan dengan jatidirinya, begitu pula sebaliknya, fitrah bakat tanpa fitrah belajar akan melahirkan orang berbakat yang tidak innovatif. Berapa banyak kita lihat orang yang bakatnya hanya berhenti sebagai hobby semata.

Semua fitrah personal itu jika tidak ditumbuhkan sesuai fitrah perkembangannya akan membuat generasi yang tidak matang dan tidak utuh menjadi dirinya.
Fitrah belajar dan fitrah bakat yang tumbuh bersamaan dengan fitrah keimanan melahirkan generasi yg inovatif, produktif dan berakhlak mulia.

Mengamati fitrah2 anak kita sesungguhnya dengan sangat mudah dikenali, sesuai tahapan usianya akan terlihat makin menguat jika terjaga dan tumbuh fitrahnya. Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, maka semua potensi fitrah telah terinstal dengan indah sempurna sejak lahir.
Fitrah Keimanan misalnya, kita akan menjumpai setiap bayi menyukai kebenaran, suka diperlakukan lembut, ceria, tulus, ikhlash dstnya.
Fitrah Belajar, misalnya, kita akan menjumpai setiap bayi sangat suka belajar (tentu bukan belajar formal layaknya orangdewasa), suka eksplorasi, suka bertanya dstnya
Fitrah Bakat, misalnya kita akan jumpai anak2 kita punya sifat2 bawaan yg unik.
Nah, fitrah itu ibarat benih dan semua fitrah itu, hanya perlu ditemani dan dibangkitkan, maka jika benar dan tepat menumbuhkamnya, sesuai waktunya, dia akan tumbuh indah sempurna.

Sementara bakat adalah sifat bawaan unik anak2 kita yg nanti terwujud dalam aktifitas2 yg disukai dan dia sangat bergairah menjalankannya. Aktifitas ini akan menjadi perannya kelak di kemudian hari. Misalnya, anak2 yg suka bersih bersih di usia 8 tahun, akan terus begitu sampai usia 88 tahun. Potensi fitrah bakat ini mulai konsisten sejak usia 7, semakin konsisten di usia 10 tahun. Diharapkan setelah usia 10 tahun, sdh mengenal dirinya atau potensi bakatnya dengan baik, karena akan dimulai masa persiapan kemandirian aqilbaligh. Diharapkan ketika aqilbaligh di usia 14 tahun anak kita sdh punya peran spesifiknya sesuai bakatnya. Kenakalan dan kegalauan juga penyimpangan remaja karena umumnya para remaja tdk dibimbing mengenali bakatnya dengan baik sehingga kehilangan eksistensi dan percaya diri.

Maka, perbanyaklah wawasan dan aktifitas yg anak kita sukai di usia 0-6 tahun, masukkan sanggar atau club atau komunitas sesuai bakatnya sejak usia 7 tahun, atas kemauan anak kita, jangan dipaksakan atau obsesi kita pribadi. InsyAllah akan mudah konsisten di usia 10 dan siap menuju tahap pendidikan pre aqilbaligh.

Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah sbg bekal menjalani peran peradabannya. Diantara fitrah itu adalah sifat bawaan (bukan sifat krn kebiasaan), yang kita sebut dengan bakat, misalnya suka mengatur, suka memperbaiki, suka berbicara, suka merawat, suka merenung, suka berkhayal, suka bersih bersih dsbnya. Diantara sifat2 ini ada yang produktif dan ada yang tidak produktif (hindari menyebut baik dan buruk, krn semua diciptakan Allah dan saling melengkapi). Diantara yg produktif ada yang strong (kuat), dan ada yang terbatas. Kita hanya fokus pd sifat2 produktifnya saja secara rileks, konsisten dan terus menerus, lalu anak kitapun akan semakin enjoy, eksis dengan perannya yg sejalan dgn sifatnya, lalu semakin bahagia. Maka semua sifat tidak produktifnya akan tidak relevan lagi, krn yg bersinar dari sifat produktifnya akan menerangi semua sisi lainnya. Misalnya anak yg sangat pendiam atau sangat cengeng  tetapi peneliti hebat atau penulis hebat, maka pendiam dan cengengnya akan sama sekali tidak relevan

Terkait perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dalam hal membangkitkan fitrahnya maka pada prinsipnya adalah sama, terhadap fitrah iman, fitrah bakat, fitrah belajar, namun ada beberapa yg berbeda dalam pendekatan mengingat perbedaan secara jenis kelamin dan peran umumnya terkait jenis kelamin (bukan peran spesifik terkait bakat), misalnya anak perempuan terkait fitrah kewanitaan atau keibuannya, dan pada anak pria terkait fitrah kepemimpinan sosialnya dan kebapakannya. Misalnya kesadaran akan fitrah keibuan harus dimunculkan selama proses mengembangkan fitrah iman, fitrah bakat dan fitrah belajar temasuk fitrah tahap perkembangannya sesuai usia.

Sabtu, 04 April 2015

Bahasa Ibu (oleh Harry Santosa)

Bahasa Ibu Renungan Pendidikan #43 ‪#‎bahasaibu‬ Mungkin banyak diantara kita sering mengabaikan pentingnya bahasa ibu (mother tounge) dalam pendidikan anak usia dini. Entah mengapa kita selalu terjebak kepada penjejalan aspek kognitif seperti calistung dan bahasa asing juga pengajaran kognitif lainnya yang belum waktunya pada anak anak usia dini. Bahasa Ibu adalah bahasa dimana ayah ibu nya sangat fasih dan baik dalam mengekspresikan fikiran dan perasaan baik verbal maupun non verbal melalui suatu bahasa. Tanpa bahasa ibu yang baik, fitrah keimanan, fitrah belajar dan fitrah bakat sulit untuk tumbuh. Fitrah keimanan dalam wujud sensitifitas nurani kebenaran dan ekpresi jiwa bahkan tidak terbangun tanpa bahasa ibu. Fitrah belajar dalam wujud ekpresi gagasan dan nalar bahkan menjadi terhambat tanpa bahasa ibu. Fitrah bakat dalam wujud ekspresi sifat diri dan pilihan aktifitas bahkan menjadi tertutup tanpa bahasa ibu. Sebuah kisah berikut barangkali bisa menyadarkan kita. Pada tahun 1970, di California, seorang ibu berusia 50 tahun melarikan diri dari rumahnya setelah bertengkar dengan suaminya yang berusia 70 tahun. Ia membawa anaknya, gadis berusia 13 tahun. Mereka datang meminta bantuan pada petugas kesejahteraan sosial. Tetapi petugas melihat hal aneh pada anak gadis yang dibawanya. Perilakunya tidak menunjukkan anak yang normal. Tubuhnya bungkuk, kurus kering, kotor, dan menyedihkan. Sepanjang saat ia lidak henti-henlinya meludah. Tidak satu saat pun terdengar bicara. Petugas mengira gadis ini telah dianiaya ibunya. Polisi dipanggil, dan kedua orang luanya harus berurusan dengan pengadilan. Pada hari sidang, ayah gadis itu membunuh dirinya dengan pistol. la meninggalkan catatan, "Dunia lidak akan pernah mengerti." Mungkin ia benar. Dunia tidak akan mengerti bagaimana mungkin seorang ayah dapat membenci anaknya begitu sangat. Penyelidikan kemudian mengungkapkan bahwa Genie demikian nama samaran gadis tersebut, melewali masa kecilnya di neraka yang dibuat ayahnya sendiri. Sejak kecilnya ayahnya mengikat Genie dalam sebuah tempat duduk yang ketat. Sepanjang hari ia tidak dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Malam hari ia ditempatkan dalam semacam kurungan dari besi. Seringkali ia kelaparan. Tetapi kalau Genie menangis, ayahnya memukulinya. Si ayah tidak pernah bicara, Si ibu terlalu buta untuk mengurusnya, Kakak laki-laki Genielah akhirnya yang berusaha memberi makan dan minum. Itupun sesuai dengan perintah ayahnya, harus dilakukan diam-diam, tanpa mengeluarkan suara. Genie tidak pernah mendengar orang bercakap-cakap. Kakaknya dan ibunya sering mengobrol dengan berbisik, karena takut pada ayahnya. Ketika Genie masuk rumah sakit, ia tidak diketahui apakah dapat berbicara atau mengerti pembicaraan orang. Ia membisu. Kepandaiannya tidak berbeda dengan anak yang berusia satu tahun. Dunia mungkin tidak akan pernah mengerti. Tetapi ditemukannya Genie telah mengundang rasa ingin tahu para psikolog, linguis, neurolog, dan mereka yang mempelajari perkembangan otak manusia. Genie adalah contoh yang langka tentang seorang anak manusia yang sejak kecil hampir tidak pernah memperoleh kesempatan berkomunikasi. Penemuan Genie menarik perhatian. Genie tidak dibekali keterampilan mengungkapkan pikirannya dalam benluk lambang-lambang yang dipahami orang lain. Apakah kurangnya keterampilan ini menghambat perkembangan mental lainnya? Apakah sel-sel otak mengalami kelambatan pertumbuhan? Apakah seluruh sistem kognitifnya menjadi lumpuh? Yang jelas fitrah Genie telah dirusak akibat komunikasi yang buruk, bahasa ibu yang tidak utuh sama sekali. Tentu saja kita tak seburuk kisah di atas. Genie adalah contoh ekstrim. Namun tanpa sadar kitapun mirip ayah Genie, karena sering menciptakan "kerangkeng" bagi anak anak kita dengan sesuatu yang belum waktunya sementara mengabaikan sesuatu yang penting pada usianya. Kita sering membuat kesempatan komunikasi menjadi terbatas karena berbagai obsesi dan alasan sehingga bahasa ibu tidak tumbuh sempurna. Banyak orangtua dan guru merasa tidak mendidik apapun jika tidak mengajarkan atau mengkursuskan anak anaknya untuk calistung, jika tidak memboarding anak sejak dini, jika tidak memberi les untuk belajar berbagai bahasa asing padahal bahasa ibunya belum tuntas, padahal banyak kisah inspiratif sastrawi yang belum dibacakan dan diceritakan, dstnya. Riset membuktikan bahwa anak yang belajar bahasa asing sejak dini umumnya mengalami gejala bingung bahasa dan mental block, yaitu kegagalan mengekspresikan gagasan dan fikiran, yang berakibat pada kejiwaan dan relasi sosial yang buruk. Lihatlah Rasulullah SAW, walaupun beliau butahuruf, namun bahasa ibu nya telah fasih, utuh sempurna sepanjang masa balitanya. Maka sejarah mencatat bagaimana beliau dikenal sebagai manusia yang halus budi dan tutur katanya, sangat memahami kejiwaan seseorang melalui psikologi komunikasi baik, memiliki kemampuan yang hebat dalam mengekspresikan perasaan dan fikiran dstnya. Bahasa Ibu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Kegagalan mengekpresikan gagasan dan perasaan, kegagalan menangkap makna dari ekpresi seseorang baik tutur maupun gestur dstnya akan sangat berpengaruh pada keseluruhan konstruksi kejiwaan dan fitrah anak anak kita. Konstruksi bahasa ibu yang buruk pada anak anak akan berpengaruh pada perkembangan jiwa, kesehatan fisik, relasi sosial pada tahap usia selanjutnya. Jangan remehkan keindahan bahasa dan sastra dalam menumbuhkan fitrah anak anak kita dan bahkan memerdekakan peradaban dunia. Tanpa sensitifitas bahasa ibu, lalu bagaimana memahami, menghayati dan mengamalkan pesan pesan langit serta menangkap getar getar cinta Ilahi dalam kehidupan? Tanpa sensitifitas bahasa ibu, maka tidak terbayangkan bagaimana mampu menghayati bahkan mencintai alQuran dengan sastra yang begitu tinggi? Tanpa sensitifitas bahasa ibu, maka sulit dibayangkan bagaimana sensitif terhadap permasalahan ummat dan peradaban. Pantas saja banyak yang tahu kebenaran namun gagal secara sensitif menghayati dan membela kebenaran. Salam Pendidikan Peradaban ‪#‎pendidikanberbasispotensi‬ ‪#‎pendidikanberbasisfitrah‬ dan akhlak source https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa/posts/10206341880416000 [6:18 04/04/2015] ‪ Nabi Muhammad diajarkan bahasa ibu oleh ibu susuannya yg bernama bunda halimah binti abi dzuaib hanya 4 tahun ya? kemudian kembali ke keluarga diusia 4 th yg notabene bahasa arabnya tidak sefasih tempat beliau dibesarkan selama 4 th tersebut. Itu artinya beliau belajar bahasa selain bahasa ibu diusia dini... dan tidak ada gejala mental block yg dialami beliau, jadi bolehkah kita mengajarkan bahasa asing pada usia tersebut? Bukankah ada juga penelitian yg menyebutkan golden age adalah waktu yg tepat utk mengajarkan segala hal? Dimana diusia tersebut justru otak anak berkembang hampir 80% sampai usia 6 tahun...bukankah jadi lebih sulit mengajarkan anak usia 3 th daripada usia 2 th, dan lebih sulit mengajarkan anak usia 7 tahun dari usia balita? Seperti halnya bunda halimah mengajarkan segala hal kepada nabi Muhammad justru diusia yg relatif muda shg usia 2 th beliau sudah diajarkan menggembala domba? [6:19 04/04/2015] ‬: [4/4 03.50] Harry Santosa: bunda Fidyah yang baik, pertanyaan yang bagus 1. "bahasa Ibu" Rasulullah SAW adalah bahasa Arab dengan dialek suku Quraisy, Halimatus Sa'diah adalah penutur asli dan fasih bahasa Arab, bukan bahasa yang lain/asing, yang bukan "bahasa ibu" Rasulullah SAW. Tidak ada perbedaan bahasa antara Bani Sa'diah dan Quraisy, bahkan lebih fasih. Jadi bahasa Halimah bukanlah bahasa asing. Diantara tujuan menitipkan Nabi Muhammad kecil adalah bukan hanya ASI, tetapi juga kemurnian bahasa ibu, kearifan lokal yang masih terjaga, alam perdesaan yang sehat (belajar bersama alam), kepemimpinan (menggembala kambing), ketulusan warga desa. 2. Golden Age 0-5 tahun, tidak memiliki landasan Syar'i maupun Ilmiah. Hipotesa Golden Age berangkat dari asumsi adanya Synanpsis (sambungan/relasi) antar syaraf, yang apabila tidak segera "diisi" banyak banyak maka akan segera meluruh dan hilang kesempatan. Namun, penelitian lebih mutakhir dari beberapa universitas ternama, menunjukkan Synanpsis yg dianggap meluruh ternyata tumbuh dan meluruh lagi di usia setelah 5 tahun. Anak2 yang menjalani pelatihan Baby Genius, pada program Glen Doman, misalnya "mengajarkan bayi matematika" atau "mengajarkan bayi membaca" sejak 8 bulan, ternyata tidak banyak berbeda dengan anak yang baru belajar membaca di usia 8 tahun. Artinya, makin cepat bukan berarti makin baik. Anak yang dikenalkan gambar pesawat dan namanya sejak usia 8 bulan, ternyata melupakan semuanya ketika berusia 10 tahun. Ingat bahwa mampu belum tentu perlu, Bahkan ada riset yang konon bayi bisa belajar kalkulus sejak dalam kandungan. Pertanyaannya, apakah perlu? Mengapa anak yang belajar membaca sejak usia 8 bulan tidak banyak bedanya dengan anak yang baru belajar membaca di usia 8 tahun, karena yang belajar lebih cepat sejak usia 8 bulan, tidak bisa banyak memanfaatkan kemampuan membacanya sampai usia 7-8 tahun dimana di usia ini baru bisa mengikat makna bacaannya [4/4 03.52] Harry Santosa: maka dalam menumbuhkan fitrah tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik, tetapi makin tepat makin baik [4/4 03.54] Harry Santosa: menggembala kambing bukan aspek kognitif, ini aspek psikomotorik atau senso motorik. Nah di usia 0-6 yang perlu dikembangkan adalah aspek senso motorik. Riset membuktikan kecerdesan balita meningkat bukan dijejalkan "leher ke atas" tetapi digerakkan aktif dari "leher ke bawah" [4/4 03.59] Harry Santosa: Memang ada beberapa anak yang jenius (bright children atau gifted), yang sejak kecil mampu menguasai segala hal, namun ini kekecualian tidak setiap anak punya keunggulan IQ. Anak2 yang terlalu cerdas dengan IQ di atas 140 bahkan digolongkan sbg special needs, perlu terapi dan pendampingan khusus. AlQuran bahkan menyebut keturunan Ibrahim AS dari Ismail AS sebagai Ghulamun Halim (kecerdasan non IQ), ini khas bangsa Arab. Sementara keturunan Ibrahim AS dari Ishaq sebagai Ghulamun 'Alim (kecerdasan otak IQ), ini khas bangsa Israel. Semoga makin mencerahkan