Selasa, 12 Februari 2013

suatu magrib di suatu mesjid

malam itu..mesjid ini begitu tenang..hanya ada beberapa anak kecil berlarian kesana kemari.
dan bebrapa bapak yang lgi berdzikir slepas sholat magrib..kontras sekali dengan hiruk pikuk luar mesjid yang padatnya bukan main..kebwtulan mesjid itu didepan jalan raya gunung sari. salah satu area terpadat di balikpapan,
aq lagi sibuk sibuknya mengejar ngejar wafa yang berbinar sekali melihat area luas mesjid, sesekali aq menghela nafas kecapean, sedangkan si cantik tak cape nya berlarian kesana kemari, aq lagi menunggu mamaku yang masih sholat magrib duluan sehabis kubawa makan d soto kuin,
tiba2 sekumpulan anak kecil, sepertinya anak2 yang biasanya nongkrong2 jualan koran atw juru parkir liar dliht dr kulit2 mereka yg agk legam seprti sering terpapar terik, mereka mencari iqro d rak Al Quran dan mulai bergerumbung di satu papan baca quran, kuperhatikan sekilas mereka agak kebingungan dengan bacaannya, temannya menyeletuk "bisa nggak kamu, sapa yang ngajarin??" yang ditanya mengkerutkan dahi nggak ngerti jawab apa, mata anak itu langsung menangkap sosok aku yang waktu itu lagi megang wafa yang hampir jatuh, 'mbaa..ajarin saya yah'
'deugh'
aku nggK ngerti jawab apa..karena posisiku lgi menjaga wafa yang lgi berlari2 dan msh antrian sholat..'wah tanggung' fikirku..tapi rasa tersentuhku melebihi itu..akhirny sambil menggirng wafa aq mengajari anak itu iqro sambil dikelilingi teman2nya, Subhanallah rasanya..yang aq fikirkan saat itu adalah kehadiran adik2 ikhwan yang masih single trutama u/ mewakafkan wktu magribny mengjrkn anak2 ini mengaji..anak2 yang keseringan hidup d jalan..aq yakin mereka pasti punya rumah, tp apa iya atmosfir rumah mendukung keingintahuan mereka yang besar ttg nilai2 positif, sampai anak ini saja kebingungan siapa yang bisa mengajari dia mengaji, aq terenyuh sesaat, hingga saat giliran sholat aq tiba, untunglah mamaku yang emang uda bakat ngajari anak ngaji (karena semua anakny juga selain dluar diajarin ngaji,ya mama jg yg ngajarin ngaji drumah) mama mau melanjutkan ngajarin mereka, saat berwudhu ada titik haru disudut mataku..anak2 itu..dan q yakin anak2 jalanan yang lain..mereka punya hak untuk membaikan diri, mereka punya keinginan besar untuk jadi manusia yang bermanfaat, namun kadang mereka belum bertemu wadah yang tepat u/ itu.
saatnya aq pulang, gantian temannya yang agak gemuk mengaji terpatah2 disaksikan teman lain, entah siapa yang bisa mengedit lafal mereka..hari makin malam..kami bergegas mencari taksi..suara ngaji anak2 itu mulai menghilang ditelingaku berganti suara2 pikuk kota d malam minggu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar