Selasa, 31 Januari 2012

Galau

Galau

Yeahh..ini bukan sebuah status facebook nya anak muda yang lagi nge tren.. ini tentang cerita seorang ibu pekerja yang sedang galau (baca:dilema)
hari ini aku ingin berbicara tentang perhatian dan kasih sayang..menurutku.. setiap orang tua mempunyai cara sendiri sendiri dalam mengekspresikan kasih sayang dan perhatian kepada anak anaknya, entah itu dengan benda, dengan kata2 d telefon , keberadaan diri, dan sebagainya, menurutku, dalam batas batas wajar, memang tidak ada yang paling benar ataupun salah, semua punya pertimbangan dan prinsip sendiri sendiri dalam cara mengasuh anak
and, in my opinion, yah merawat anak dan mengasuh anak sejatinya kita ada untuk anak, kita berada secara fisik dan ruh disamping anak, mengajar mereka dengan pengetahuan dan nilai2 yang kita anut, bukan juga secara fisik ada namun fikiran kita dan tangan kita sibuk dengan hp kesayangan seperti pada kasus seorang ibu rumah tangga yang asyik BBM sehingga lalai terhadap bayi dan menimbulkan kematian pada sang bayi.

seperti aku sebagai seorang wanita karir yang dalam 2 bulan masa cuti bersalin, sangat merasakan bagaimana tantangan dan seni nya dalam mengajari anak tentang nilai, tentang akhlak, tentang cara mereka menyelesaikan masalah, walaupun aku sendiri juga maaaasih harus banyak belajar tentang hal itu. namun jika dikaitkan,saat kita mengajari mereka, kita sebenarnya juga belajar, saat kita menambah nilai pada kehidupan mereka, kita sendiri juga menambah nilai pada diri kita sendiri, dan bagi aku yang masa cuti bersalinnya sudah habis, kehilangan waktu waktu emas bersama buah hatiku yang masih haus tentang nilai nilai kehidupan sangat membuat galau, rasanya ada yang hilang dari diriku, dan rasanya ada hak yang terabaikan... terutama belum bertemu dengan pengasuh yang bisa dipercaya, :(
maybe someday..anyway.. there is one day that 7.30 is not a must..

Hafidzah Wafa Qurrotaa'yun

Alhamdulillah, hari ini tepat 2 bulan 5 hari telah menghirup udara di bumi Allah, Hafidzah Wafa Qurrotaa'yun, permata hatiku yang kedua, amanah kedua dari Allah untuk kami, saat Wafa lahir, jujur masih shock, karena secara mental masih belum siap, terutama untuk seorang wanita yang full day time working sepertiku, namun lama kelamaan dengan adanya kontak fisik yang intens, semuanya berjalan indah, aku mulai menikmati menjadi ibu dua orang mujahid mujahidah kecil, seperti pada saat tausyiah Ustz saat Aqiqah Wafa, sang Ustadz menjelaskan tentang amanah dan pertanggungjawaban kita kepada Al Khalik, Allahu Akbar, sedikit merinding sih saat membayangkan saat di yaumil hisab nanti akan ada pertanyaan2 tentang anak kita dan kita kesulitan menjawabnya.

Saat ini, kami masih berharap kedua amanah kami akan menjadi sesuai dengan namanya, karena bagi kedua orang tua, nama anak berarti pengharapan, kecuali orang tua yang mungkin menganut prinsip "apalah arti sebuah nama", bagi kami, nama adalah doa,
namun, bagaimana ia terwujud dari sebuah doa menjadi kenyataan, juga berkaitan dengan amanah kita untuk mewujudkan makna doa itu, Dzulhilmi Rizqy Abdurrohman, mudahan menjadi pribadi yang santun dan menjadi Hamba Allah yang penyayang, Hafidzah Wafa Qurrotaa'yun, mudah2an ia adalah seorang muslimah yang setia selalu dalam kecintaanny terhadap Alquran dan menjadi penyejuk bagi kedua ortunya,
saat ini juga, hari demi hari akan terus dirajut, untuk mewujudkan doa dibalik nama itu, berat memang, namun apalah arti hidup tanpa sebuah tantangan, tantangan untuk mewujudkan wajah syurga dirumah tangga.

Hafidzah Wafa Qurrotaa'yun



Alhamdulillah, hari ini tepat 2 bulan 4 hari telah menghirup udara di bumi Allah, Hafidzah Wafa Qurrotaa'yun, permata hatiku yang kedua, amanah kedua dari Allah untuk kami, saat Wafa lahir, jujur masih shock, karena secara mental masih belum siap, terutama untuk seorang wanita yang full day time working sepertiku, namun lama kelamaan dengan adanya kontak fisik yang intens, semuanya berjalan indah, aku mulai menikmati menjadi ibu dua orang mujahid mujahidah kecil, seperti pada saat tausyiah Ustz saat Aqiqah Wafa, sang Ustadz menjelaskan tentang amanah dan pertanggungjawaban kita kepada Al Khalik, Allahu Akbar, sedikit merinding sih saat membayangkan saat di yaumil hisab nanti akan ada pertanyaan2 tentang anak kita dan kita kesulitan menjawabnya.

Saat ini, kami masih berharap kedua amanah kami akan menjadi sesuai dengan namanya, karena bagi kedua orang tua, nama anak berarti pengharapan, kecuali orang tua yang mungkin menganut prinsip "apalah arti sebuah nama", bagi kami, nama adalah doa,
namun, bagaimana ia terwujud dari sebuah doa menjadi kenyataan, juga berkaitan dengan amanah kita untuk mewujudkan makna doa itu, Dzulhilmi Rizqy Abdurrohman, mudahan menjadi pribadi yang santun dan menjadi Hamba Allah yang penyayang, Hafidzah Wafa Qurrotaa'yun, mudah2an ia adalah seorang muslimah yang setia selalu dalam kecintaanny terhadap Alquran dan menjadi penyejuk bagi kedua ortunya,
saat ini juga, hari demi hari akan terus dirajut, untuk mewujudkan doa dibalik nama itu, berat memang, namun apalah arti hidup tanpa sebuah tantangan, tantangan untuk mewujudkan wajah syurga dirumah tangga.

Senin, 16 Januari 2012

sebuah perubahan ke arah kebaikan





assalamu'alaykum

sudah lama sekali tidak meng-update halaman ini
mudahan saja postingan ini menjadi pijakan awal menuju tangga-tangga tulisan berikutnya

sabtu lalu, 14 Januari 2012, kami sekeluarga (aku, istri, 2 anakku, ibu mertua, adik ipar, keponakan) berwisata ke salah satu objek wisata di Balikpapan, tepatnya di Pantai Manggar, yang memakan waktu selama 1 jam lebih dari rumah di daerah Pelayaran untuk mencapainya

malam sebelumnya, sudah dipersiapkan kepergian, walaupun Alloh berkehendak lain, karena niat awal berangkat setelah subuh sekitar 5.30 WITA mundur jadi sekitar pukul 8.00 WITA karena hujan merahmati bumi Alloh.

hmm, sementara segini dulu, sebentar disambung lagi...