Minggu, 04 Maret 2012

Bidadari tanpa sayap




Ingin menjadi bidadari
tanpa sayap namun bercahaya
duduk di bawah rembulan petang
bidadari seperti permata
takjub, penuh puja
dipeluk penjaga hati yang setia
hangat di kegelapan
mata memandang mata
tangan menggenggam tangan
hasrat suci yang tlah disinari cahaya Ilahi
berbisik sang penjaga hati
sebuah kalimat mesra yang membelah kerinduan
"kuharap engkau kan selalu menjadi bidadariku hingga ke syurga"
mata bidadari pun berkaca kaca.. Terima kasih Tuhan...lirihnya..
masihkah hanya mimpi??
melihat bantaran kata kata .. Dari para penjaga setia di seberang sana..
yang memuja bidadarinya bagai pemeluk abadi cinta
mendendangkan puisi pelepas kerinduan, saat sebelumnya puasa berkepanjangan..
bercerita pada angin, laut, batu, karang,...dan telinga dan mata yang iri dengan mesranya mereka
dari seberang sini...
aku hanya bisa tesenyum...memandang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar